Banjarmasin Siapkan Penetapan Cagar Budaya, Gereja Tua dan Klenteng Masuk Daftar Usulan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 24 Juli 2025

Banjarmasin Siapkan Penetapan Cagar Budaya, Gereja Tua dan Klenteng Masuk Daftar Usulan

BERITABANJARMASIN.COM — Di tengah geliat pembangunan modern, Kota Banjarmasin tak ingin kehilangan akarnya. Sejumlah bangunan bersejarah, mulai dari gereja tua hingga klenteng yang berdiri kokoh di tengah kota didorong ditetapkan sebagai cagar budaya.

Langkah ini diambil Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar), yang saat ini tengah mempersiapkan ekspose penetapan cagar budaya oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

Penetapan cagar budaya tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus ada kajian, verifikasi, dan penilaian oleh tim ahli. "Kami ingin semuanya dilakukan secara ilmiah dan bertanggung jawab,” ujar Plt Kepala Disbudporapar Banjarmasin, Fitriah, Selasa (23/7/2025).

Menurut Fitriah, ekspose yang diminta langsung oleh Wali Kota Banjarmasin ini bertujuan untuk memperjelas syarat dan prosedur penetapan. Selain itu, juga menjadi ruang diskusi terbuka mengenai pentingnya pelestarian bangunan bersejarah di tengah perkembangan kota.

Saat ini, sejumlah bangunan telah masuk dalam daftar usulan, termasuk di antaranya gereja tua dan klenteng berusia puluhan hingga ratusan tahun. 

Bangunan-bangunan ini tidak hanya memiliki nilai arsitektural, tetapi juga menyimpan jejak sejarah, budaya, dan kerukunan antarumat beragama di Banjarmasin.

Penetapan sebagai cagar budaya bukan berarti bangunan tak boleh direnovasi. Renovasi tetap diperbolehkan. "Ssal tidak mengubah struktur asli yang menjadi nilai sejarahnya,” jelas Fitriah.

Lebih dari sekadar upaya pelestarian fisik, penetapan cagar budaya adalah bagian dari menjaga identitas dan karakter kota. 

Fitriah menegaskan, Banjarmasin tak hanya dibangun untuk masa depan, tapi juga harus menghargai warisan masa lalu. Bangunan-bangunan ini adalah saksi perjalanan sejarah kota. 

"Kami ingin anak cucu nanti tetap bisa melihat dan merasakan jejak sejarah itu, bukan hanya lewat buku, tapi lewat bangunan yang masih berdiri,” tutupnya. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner