BERITABANJARMASIN.COM - Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo mengimbau pemprov dan kabupaten/kota bisa sinergi dalam menekan laju inflasi pangan.
Selama ini kata Imam, dewan sering melakukan koordinasi dengan melibatkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Biro Perekonomian serta Bank Kalsel selaku bank daerah, namun dalam kenyataannya inflasi bukan turun namun malah naik.
Imam mengungkapkan mungkin upaya menekan inflasi di provinsi sudah solid tetapi bagaimana dengan kabupaten/kota yang menurutnya tidak sinkron dan kadang kurang mendukung . Jadi kata dia perlu sinergi bersama untuk menekan inflasi, tidak bisa berjuang sendiri.
"Inflasi sudah di atas 7. Untuk Kotabaru sudah diatas 8. Bahkan Banjarbaru yang baik sekarang naik juga inflasinya," jelasnya.
Dalam hal ini Imam menekankan dewan hanya sebagai pendorong dan eksekutifnya sebagai pihak berwenang untuk menindaklanjuti aspirasi petani dan masyarakat yang mengeluhkan masalah pupuk serta harga pangan yang terus merangkak naik.
Selain itu kata Imam harga batu bara saat ini juga menurun dan mengancam dana bagi hasil yang akan diterima Kalsel juga turun. "Kita bisa lihat resesi global itu sudah didepan mata," ucapnya.
Oleh karena itu kata Imam upaya pengendalian inflasi ini menjadi tanggungjawab bersama baik pemprov dan pemda di kabupaten/kota.
Untuk mengatasi hama tungro yang merusak lahan sawah milih petani hingga mengakibatkan gagal panen, Imam menyarankan dengan Pembakaran Lahan Secara Terbatas.
Dimana Imam bersama Komisi II menunggu hadirnya Peraturan Gubernur (Pergub) tersebut yang telah diusulkan pihaknya ke Pemprov untuk ditindaklanjuti.
"Karena jika tunggu perda bisa memakan waktu dua tahun. Kalau pergub dibuat ditandatangai gubernur dan fasilitasi Kemendagri sudah bisa jadi payung hukum," paparnya. (maya/sip)
Posting Komentar