FEATURE: Hologram Hingga Teknologi Layar Sentuh Kini Warnai Museum Wasaka | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 12 September 2022

FEATURE: Hologram Hingga Teknologi Layar Sentuh Kini Warnai Museum Wasaka

MUSEUM Wasaka di Jalan Kampung Kenanga, Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara kini mulai mengadopsi teknologi digital dalam pelayanan. Para Pengunjung museum bisa mengisi form pengunjung dan informasi lain mengenai museum lewat sebuah alat layar sentuh. 

Maya Andriani, Banjarmasin | BeritaBanjarmasin.com

Pengunjung juga dapat mengakses seluruh koleksi serta berbagai informasi sejarah penting di Kalsel melalui media interaktif yang disediakan. Saat ini Museum Wasaka dilengkapi dengan tampilan hologram yang menambah unik dan nuansa futuristik tempat tersebut. 

Setelah selesai mengisi buku tamu biasanya para pengunjung akan dipersilakan memasuki ruang demi ruang yang ada di museum itu. Tulisan yang pertama kali muncul ketika langkah kaki mulai memasuki ruangan tersebut adalah Rakyat Kalsel dalam Dimensi Sejarah Perjuangan Bangsa.

HOLOGRAM - Fasilitas baru Museum Wasaka.
Di dalam museum, pengunjung akan melihat di dinding-dinding bangunan tampak tulisan-tulisan sejarah yang dibingkai dengan nuansa tradisional, sehingga para pengunjung ikut terbawa dalam suasana perjuangan tempo dulu.

Beberapa peralatan para pejuang tertata rapi di tempatnya dari peralatan perang hingga pakaian serta tas yang digunakan, jadi saksi beratnya perjuangan yang harus ditempuh Kalsel untuk merebut kemerdekaan kala itu.

Di sisi lain, pengunjung juga akan menemukan radio "jadul" yang setia menemani masyarakat Kalsel pada masa itu berdampingan dekat mesin ketik yang masih utuh fisiknya. 

Para pejuang kemerdekaan dulu mempergunakannya sebagai media informasi kepada masyarakat sebelum adanya teknologi canggih seperti sekarang. Museum Perjuangan Rakyat Kalsel Waja Sampai Kaputing atau dikenal dengan Museum Wasaka ini sendiri diresmikan pada 10 November 1991 oleh Gubernur Kalsel, HM Said yang menjabat pada masa itu.

Sebelum dijadikan museum, awalnya bangunan ini hanya merupakan rumah milik warga kemudian baru dibuka untuk umum dan dibuat untuk menyajikan informasi perjuangan revolusi di Kalsel. 

Di dalam museum ini terdapat 400 koleksi benda bersejarah dari koleksi realita (asli) dan replikasi (tiruan) dengan klasifikasi peralatan senjata,transportasi, pakaian dan dokumen penting lainnya.

Dijelaskan Pemandu Museum Wasaka, Rachmad Ramadhan koleksi yang ada di museum itu didapat dari masyarakat oleh para ahli waris bisa dengan cara dititip, diganti berupa uang dan melalui hibah.

Dirinya mengungkapkan sejak awal Covid-19 atau tepatnya 2020 lalu museum ditutup total. Baru sekitar Februari 2022 kembali dibuka untuk umum. Selama pandemi itu lanjutnya, pihaknya mulai berbenah memperbaiki fasilitas didalamnya yang disiapkan untuk pengunjung pasca pandemi Covid-19.

Baik itu memperindah dinding bangunan meseum serta penataan benda-benda koleksi didalamnya lebih diperhatikan. Saat ini museum juga sudah dilengkapi dengan buku tamu digital, media interaktif serta keberadaan hologram. "Memang selama pandemi itu, kami berbenah menyiapkan fasilitas dan layanan di dalamnya," ujarnya (10/9/2022).

Adanya hologram ini kata Rachmad untuk menunjukkan logo-logo daerah termasuk logo Pemprov Kalsel untuk memantik rasa bangga ketertarikan pengunjung yang tidak hanya berasal dari Banjarmasin. "Dibawah hologram kami juga siapkan informasi edukasi khususnya bagi pelajar yang berkunjung," jelasnya.

Dirinya pun mengharapkan lebih banyak lagi masyarakat yang berkunjung pasca pandemi, karena museum ini lanjutnya merupakan warisan milik bersama dan harus dijaga dan dilestarikan generasi muda. "Mari kita isi kemerdekaan ini dengan memahami bukti perjuangan pada masa revolusi di Kalsel," ucapnya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner