Kisah Abah Guru Sekumpul, Pedagang Pecel Madura dan Sifat Waro'nya Abah Guru Sekumpul | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 05 Juli 2022

Kisah Abah Guru Sekumpul, Pedagang Pecel Madura dan Sifat Waro'nya Abah Guru Sekumpul


Pada suatu malam, Abah Guru Sekumpul saat masih kecil bersama kawan kawan beliau pulang dari pengajian ilmu agama di Martapura. Kemudian Abah Guru Sekumpul di ajak kawan kawan beliau ke pasar. Diantara yang paling ramai pembeli adalah seorang bibi Madura penjual makanan pecel. 

Antrian pembeli di warung pecel itu begitu panjang. Lalu kawan nya Abah Guru Sekumpul mengajak tidak usah ikut mengantri, cukup lewat jalan belakang saja. Sebenarnya kalau beli lewat belakang tidak akan dilayani, namun kawan beliau punya cara tersendiri supaya didahulukan dilayani membeli pecel.

Ketika sudah sampai dibelakang warung, tiba tiba kawan beliau bertanya kepada Abah Guru Sekumpul, "Habib, mau beli yang mana? disini ada dua, ada pencok buah, ada pecel". Abah Guru Sekumpul pun bingung, mengapa dirinya disebut habib. Abah Guru Sekumpul pun terdiam tidak menyahuti.

Tiba tiba kawan Abah Guru Sekumpul berkata, "Bibi, Habib ingin beli pecel, buatkan 4 bungkus". Bibi pecel pun segera cepat membuatkan pesanan itu, antrean yang sangat banyak itu tidak diperdulikan.

Usut punya usut, ternyata bibi Madura pedagang pecel ini sangat hormat kepada Habaib. Hal ini diketahui oleh Kawan Abah Guru Sekumpul tadi. Bila ada habaib yang ingin membeli, maka akan didahulukan dilayani. Maka dari itu kawan nya abah Guru Sekumpul  memanggil Abah Guru Sekumpul "Habib" agar didahulukan dilayani.

Ketika dalam perjalanan pulang, Abah Guru Sekumpul pun bertanya mengapa beliau dipanggil "Habib" dan bisa menyalip antrian. Lalu dijelaskan lah oleh kawan beliau yang sebenarnya terjadi, lalu pahamlah Abah Guru Sekumpul.

Ketika sampai di pondokan, kawan beliau mengajak pecel yang sudah dibeli tadi. Namun Abah Guru Sekumpul tidak mau ikut makan. Beliau persilahkan kawan kawan menghabiskan semua pecelnya. Karena Abah Guru Sekumpul tahu makanan ini bercampur hal yang tidak baik, yaitu membohongi bibi pecel tadi. Padahal makanannya sudah dibayar, pecel nya halal dan akad nya benar. Namun beliau tetap tidak mau memakan, karena beliau menganggap itu hal yang syubhat.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=r7PLHJkeen4&t=6s


Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner