FEATURE: Bahrani Tukang Urut Keliling dan Keyakinannya tentang Rezeki | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 11 Juli 2022

FEATURE: Bahrani Tukang Urut Keliling dan Keyakinannya tentang Rezeki

Sembilan Tahun Bahrani menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling di Kota Banjarmasin. Dengan sepeda, ia melaju, menjemput rezeki dari Sang Maha Kuasa. Menemui sesiapa saja yang mau menggunakan jasanya.

Maya Andriani | BERITABANJARMASIN.COM

Bahrani memang bukan asli orang Banjarmasin, dirinya merupakan warga kelahiran asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS),.Kalsel.

Berjodoh dengan orang Banjarmasin, Bahrani kini telah memiliki tiga orang anak dan tinggal di kawasan Sungai Jingah. Saat ini profesi tukang pijat menjadi pekerjaan utamanya untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Untuk transportasi ia menggunakan sepeda. Meski bukan terbilang baru lagi namun masih layak digunakan untuk menemaninya mencari pelanggan. 

Bahrani biasa berkeliling dari wilayah Banjarmasin Utara dan Tengah karena menurutnya kota seribu sungai ini cukup luas sehingga ia mengambil dua kawasan tersebut saja.."Saya sudah sembilan tahun bekerja keliling, bisa meurut dari keturunan orangtua," ujarnya.

Lelaki paruh baya ini menerangkan, meskipun bayaran yang didapat tidak pasti dalam sehari, namun ia tetap bersyukur karena masih bisa bekerja untuk membahagiakan orang tercinta disekelilingnya.

Dalam memberikan jasanya ia tidak mematok harga bayaran atau seiklasnya saja. Bahkan Bahrani menceritakan dalam melakukan profesi yang mulia ini, pernah tidak dibayar orang dan ditinggalkan dengan alasan berbagai macam. 

"Saya tidak memasang tarif, seikhlas orang. 
kalau tidak ada rezeki di sini pasti akan ada rezeki lain di sana," yakinnya.

Meskipun tidak muda lagi di usia 39 tahun, ia meyakini dengan tubuh yang sehat, tetap dapat bekerja hingga tempat terjauh yang pernah ia datangi di Kabupaten Batola, saat orang memerlukan jasanya.

Karena menggunakan kayuhan sepeda saja, ia juga sering mendapati saat cuaca mendung, hujan turun mendadak membasahi sekujur tubuhnya yang cukup membuat dia kedinginan.

Biasanya ia berangkat pada pagi hari namun tidak menentu pulangnya. Bahkan bisa sampai larut malam untuk mengumpulkan pundi rupiah yang dapat dibawa agar asap dapur rumah tetap mengepul. "Kalau saya pulang malam, besoknya saya turun dari rumah agak siangan melihat kondisi badan," ungkapnya.

Sering kali dalam bekerja, ia ditemani anaknya bergoncengan mengayuh sepeda. Adanya anak dalam hidupnya kata Bahrani menjadi semangatnya untuk terus berjuang. Dimana saat ini semua anak-anaknya tetap dapat bersekolah layaknya anak pada umumnya. 

Keahlian yang diturunkan orang tuanya ini telah ia geluti sejak masih bujangan namun tidak seperti sekarang yang sudah cukup banyak menjadi pelanggannya karena mulai dikenal masyarakat.  "Saya biasa memijat orang capek, masuk angin dan keseleo ringan," ujarnya.

Adapun bagi pasien yang ia urut bisa dari kalangan anak-anak kecil hingga laki-laki yang berusia dewasa.  Ia pun mengharapkan dalam melakukan pekerjaan ini selalu diberikan kesehatan dan keselamatan serta ekonomi yang bisa lebih baik setiap harinya. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner