Sejarah Pertemuan Pertama Orang Banjar dan Penjajah Belanda, Tak Lepas dari Perampokan Lada | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 22 November 2021

Sejarah Pertemuan Pertama Orang Banjar dan Penjajah Belanda, Tak Lepas dari Perampokan Lada

 

Ilustrasi Lada, dari suara.com

Perkenalan pertama orang Banjar dengan Belanda terjadi ketika beberapa pedagang Banjar melakukan aktivitas perdagangan di Banten dalam tahun 1596. Akibat sikap sombong menyebabkan mereka tidak memperoleh lada di Banten.

Sementara itu di pelabuhan Banten berlabuh dua buah jung dari Kesultanan Banjar yang dibawa pedagang-pedagang Banjar. Dua jung tersebut memuat lada yang merupakan "dagangan primadona" pada abad ke-17.

Karena tidak memperoleh lada di Banten, maka Belanda merampok lada dari dua buah jung tersebut. Peristiwa ini, kesan awal orang Banjar terhadap Belanda, sebagai kesan buruk. Bagi Belanda sendiri, pertemuan dengan orang Banjar tersebut menambah informasi asal-usul datangnya lada itu, sehingga timbul keinginan mengetahui daerah Banjarmasin.

Untuk itu, Belanda mengirim sebuah ekspedisi ke Banjarmasin pada 17 Juli 1607 dipimpin Koopman Gillis Michielzoon. Utusan & anggota diajak ke darat, kemudian seluruhnya dibunuh, harta benda dan kapalnya dirampas. Peristiwa pembantaian terhadap utusan Belanda dengan anggotanya di Banjarmasin itu, menyebabkan munculnya bara dendam.

Dalam tahun 1612 secara mengejutkan armada Belanda tiba di Banjarmasin. Rupanya suatu armada yang disiapkan membalas terbunuhnya ekspedisi Koopman Gillis Michielzoon tahun 1607. Armada ini menyerang Banjarmasin dari arah Pulau Kembang, menembaki Kuyin (Kuin), ibukota Kesultanan Banjar.

Penyerangan ini menghancurkan Banjar lama atau Kampung Kraton dan sekitarnya, yang merupakan istana Sultan Banjarmasin. Karena itu Sultan Mustain Billah, Sultan Banjar ke-4, bergelar Marhum Penembahan, memindahkan ibukota Kesultanan Banjar, dari Kuyin (Kuin) yang hancur ke Kayu Tangi atau Telok Selong, Martapura.

Sumber Narasi: J.C. Noorlander 1935; Goh Yoon Fong, 1969. Sumber Foto: ilustrasi Buddingh.

Sumber: kitlv & Tropen Museum.

dari Instagram @
sejarahkalsel.id

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner