Ngopi Bareng, Wali Kota Banjarmasin Jawab Aspirasi Masyarakat | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Minggu, 29 Desember 2019

Ngopi Bareng, Wali Kota Banjarmasin Jawab Aspirasi Masyarakat

foto: dok.humpro
BERITABANJARMASIN.COM - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah hadir langsung mendengar masukan dari masyarakat Banjarmasin dalam acara Ngopi Bareng di samping Rumah Anno, Siring Piere Tendean Banjarmasin, Sabtu (28/12/2019) malam.

Kegiatan juga dihadiri 25 komunitas se-Kota Banjarmasin. Acara bertujuan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat sekaligus mengevaluasi kinerja kepala daerah hingga akhir 2019 ini.

Menanggapi berbagai aspirasi dari masyarakat, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan akan menerima dan memberikan respon langsung aspirasi yang disampaikan. Ia pun menjelaskan saat ini Pemkot Banjarmasin terus berupaya bekerja sama dengan semua pihal dalam pembangunan kota. "Pelayanan untuk masyarakat terus kita benahi," katanya.

Salah satunya adalah pelayanan kesehatan, dengan diresmikannya RSUD Sultan Suriansyah, pada November 2019 lalu. Kini RSUD tersebut dalam waktu empat bulan sudah bisa mendapatkan akreditasi madya bintang tiga, dari KARS.
foto: dok.humpro
Ini merupakan sebuah prestasi yang menandakan bahwa Kota Banjarmasin memilikki SDM unggul sehingga mampu memperoleh akreditasi secara singkat. "Kami langsung minta bimbingan dari KARS, supaya terkawal dengan baik," imbuhnya.

Sehingga secara rutin dari KARS sendiri akan melakukan pendampingan, sebab akreditasi KARS sendiri berjalan selama tiga tahun. Untuk itu, dijelaskannya saat ini RSUD telah mengoperasionalkan sebanyak 30 kamar, seiring dengan berjalannya pembangunan gedung tiga, maka di 2020 akan dioperasionalkan sebanyak 130 kamar dengan melayani pasien BPJS nantinya.

Selain itu, Pemkot Banjarmasin masih memiliki tugas yang tidak mudah dalam mengeloa air bersih. Saat ini masih terkendala pada pergantian pipa yang ini usianya di atas 20 tahun dan memerlukan investasi yang cukup besar hingga Rp200 miliar.

Pada dasarnya air bersih yang dikelola PDAM sudah sesuai standar air bersih, tetapi saat menyalurkan ke rumah pelanggan terjadi kebocoran, terkontaminasi berbagai macam endapan sehingga saat diterima pelanggan air menjadi keruh. "Jangan sampai berpikir PDAM memproduksi air kotor untuk pelanggan," tegasnya.

Sementara, Ibnu kembali memaparkan dalam pelayanan transportasi akan ada pengadaan bus rapid transit (BRT) yang direncanakan disediakan 20 unit bus dan diupayakan secepatnya terealisasi. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner