Dilema Sasirangan, Digempur Produk Printing dari Luar | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 25 Februari 2019

Dilema Sasirangan, Digempur Produk Printing dari Luar

Aripin, Ketua Rumah Kreatif dan Pintar

BERITABANJARMASIN.COM - Kain Sasirangan printing menjadi ancaman para perajin Sasirangan tradisional yang masih menjaga orisinilitas pembuatan kain khas Kalimantan Selatan ini. Selain dari luar negeri, Sasirangan printing juga ada dari Pulau Jawa.

"Nah Sasirangan printing ini yang sesungguhnya bisa mematikan usaha kita," ujar Aripin, Ketua Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Banjarmasin, kepada BeritaBanjarmasin.com, Senin (25/2/2019).

Rumah Kreatif yang beralamat di Jalan Cempaka Raya Komplek Agraria 2 Gang 1, Banjarmasin, katanya, tetap mempertahankan metode pembuatan Sasirangan warisan budaya adat Banjar.

Lalu bagaimana membedakan Sasirangan asli buatan Kalsel dengan yang menggunakan mesin printing? Hal ini bisa dilihat dari warnanya, dan motifnya yang kaku. "Kalau Sasirangan asli buatan tangan bekas jelujuran atau jahitan motifnya pasti kelihatan," paparnya.

Sedangkan untuk produk printing itu bersifat lose, tidak ada bekas jelujurannya dan handmadenya. Tak hanya itu, Sasirangan printing juga dipatok dengan harga yang jauh lebih murah di pasaran dibanding dengan handmade.

Ini membuat masyarakat masih banyak yang membeli kain ini. Dibandrol dengan harga Rp25-30 ribu per meternya, Kain Sasirangan printing masih menjadi racun untuk para perajin dan rumah industri Sasirangan asli.

Menurutnya motif Kain Sasirangan yang beragam juga harus disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. "Disesuaikan, misalnya budayawan pasti kita buat dengan motif sesuai pakem Sasirangan yang ramai dan kaku, kalau untuk dipakai sehari-hari apalagi anak muda kita buat yang lebih kekinian," pungkasnya. (puji/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner