Angkat Isu Pers dan Seni di Kalsel, Yayasan Palatar Adakan Basurah 1.0 | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 18 Februari 2019

Angkat Isu Pers dan Seni di Kalsel, Yayasan Palatar Adakan Basurah 1.0


BERITABANJARMASIN.COM - Mengangkat isu pers dan seni, Yayasan Palatar bakal melaksanakan salah satu program regulernya yaitu "Basurah" Rabu (20/2/2019) mendatang.

Berawal dari forum diskusi Yayasan Palatar yang akan dilaksanakan setiap dua bulan sekali dengan membahas isu-isu kebudayaan yang berbeda-beda di setiap pertemuannya, tercetuslah Basurah 1.0.

Dalam rilis yang diterima BeritaBanjarmasin.com, Basurah akan dilaksanakan di Ruang Wakapitu, Gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Banjarbaru dan dimulai pada pukul 20.00 WITA. Basurah 1.0 bakal mendapuk tiga orang narasumber yaitu Sumasno Hadi, Novyandi Saputra dan Sandi Firly. Forum ini terbuka untuk umum.

Basurah 1.0 sebagai forum pertama yang dilaksanakan oleh Yayasan Palatar di tahun 2019 mengangkat judul "Pers dan Seni; Upaya Pengembangan Seni Budaya". Keberadaan Pers dalam dunia seni merupakan sebuah sistem yang berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Gaung seni akan lebih terdengar ketika pers pun turut menyoroti kesenian.

Di sisi lain, keberadaan jurnalis sebagai pembuat berita seni seringkali hanya pada hal-hal umum dan data-data faktual. Untuk mengupas berita seni menjadi lebih mendalam memerlukan pengetahuan tentang bidang seni itu sendiri. Berita seni yang dimaksud adalah semacam tinjauan seni atau kritik seni.

Maka dari itu, keberadaan ahli seni seperti kurator seni, pengamat dan kritikus seni diperlukan untuk mengisi kolom berita seni pada pers. Seni yang acapkali termarjinalkan perlu mendapat ruang yang luas dalam media massa. Hal ini agar merangsang semua pihak untuk memerhatikan seni.

Basurah yang memiliki arti bercakap dari bahasa melayu lama. Basurah diharapkan dapat menjadi ruang terbuka untuk bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat.

Dengan acara yang dikemas secara ringan dan juga santai setiap orang dapat mengutarakan apa yang menjadi pemikirannya. Selain itu, Basurah bukan hanya sebagai ruang diskusi yang membahas isu-isu kebudayaan namun juga bedah buku, bedah karya hingga orasi budaya.

Yayasan Palatar sendiri adalah yayasan non-profit yang bergerak dalam upaya membaca dan mendukung wacana perkembangan seni tradisional-populer-kontemporer melibatkan seniman lintas media dan bentuk.

Hal ini dilakukan untuk melahirkan kebaruan- kebaruan yang tidak lepas dengan nilai-nilai lokalitas sebagai sebuah identitas seni yang berhubungan dengan budaya, sosial dan kemanusiaan. Yayasan Palatar juga melakukan kerja edukatif, riset dan tata kelola seni baik dalam bentuk pertunjukan, seminar, diskusi, dan klub studi. Membuka ruang-ruang pertemuan dan pertunjukan adalah jalan yang diambil agar seni mampu kembali dekat dengan apresiatornya (masyarakat). (puji/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner