Ini Kata Etnis Uighur tentang Aksi yang Dilakukan Warga Kalsel  | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 29 Desember 2018

Ini Kata Etnis Uighur tentang Aksi yang Dilakukan Warga Kalsel 

BERITABANJARMASIN.COM - Kasus dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap suku Uighur tengah menjadi sorotan media dunia.


ilustrasi: @yafieg


Dengan dalih penyeragaman budaya dan menekan radikalisme, negeri Tirai Bambu itu dikabarkan memiliki sebuah camp untuk melakukan hal tidak pantas terhadap minoritas muslim di sana. 


Indonesia yang notabene mayoritas beragama Islam terus menyuarakan aksi bela etnis Uighur yang dilakukan dibeberapa wilayah, salah satunya bumi Sultan Surianyah, Kalsel. 


Setelah dua kali melakukan aksi bela Uighur yaitu yang dilakukan Aliansi Muslim Kalsel dengan melakukan dialog dan aksi damai di jalan kemarin, dai muda Banjarmasin Ustadz Muhammad Taslimurrahman, Lc berkesempatan mengontak langsung salah satu kerabat beliau yang kebetulan sedang berada di 
di Xinjiang, Cina.


Berdasarkan percakapan berasama warga Xinjiang, ia menuturkan rasa terima kasihnya atas aksi yang dilakukan muslim Indonesia, khususnya Kalsel. "Aku berterima kasih kepada segenap kaum Muslimin Indonesia, mudah-mudahan Allah menjaga kalian dan negeri kalian yang diberkahi," ungkapnya dalam percakapan di linimassa WhatsApp.


Dikatakan Ustadz Taslim, Sabtu (29/12/2018), kerabatnya itu juga menuturkan bahwa
sekolah di Uighur yang menggunakan bahasa Uighur ditutup sejak tiga tahun ini karena bahasa Uighur dianggap radikal. Selain itu, kebudayaan dan peradaban Uighur dilarang dan dipaksa untuk mengikuti kebudayaan bangsa yang non muslim.


Ketika Ustadz Taslim menanyakan apakah semua orang di Uighur disekap? Kerabatnya itu mengungkapkan tidak semua orang disekap. Akan tetapi kurang lebih di atas sejuta orang. "PBB menyebut sejuta, USA menyebut dua juta, bisa di cek lagi di Al Jazeera," paparnya. 


Sedangkan untuk kehidupan Uighur yang berada di luar camp militer mereka dalam pengawasan ketat. Sebagai manusia dan muslim terkekang. Internet juga dalam pengawasan. "Mereka muslim Uighur tidak mengetahui tentang aksi di luar, entah itu di Turki, Amerika, Indonesia dan lainnya. Berita dari luar sudah terisolasi," terangnya. 


Menurutnya, orasi yang sebagusnya dilakukan ketika aksi adalah menyangkut hal berikut:
1. Pemerintah tiongkok harus menutup semua camp militer di Uighur xinjiang
2.membebaskan semua muslim Uighur di camp militer dan penjara
3. Harus menstabilkan politik yang otoriter
4. Memberikan hak asasi manusia kepada masyarakat Uighur.


Ustadz Taslimurrahman mengungkapkan atas kejadian ini disarankan untuk membaca Qunut Nazilah yang dimana Qunut nazilah diamalkan ketika umat Islam menghadapi persoalan keamanan, pertanian, bencana alam, bencana kemanusiaan, dan lain sebagainya. "Bisa dibaca, oleh Etnis Uighur serta kita yang mendokan," tuturnya kepada BeritaBanjarmasin.com. (puji/sip) 

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner