BANJARMASIN, BBCOM - Muhammad Fiqri Haekal, mahasiswa Pendidikan Matematika semester pertama di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin berjualan es kero (es mambo) untuk biayai kuliahnya sendiri.
Di tengah mayoritas mahasiswa yang hanya menunggu kiriman biaya dari orangtua di kampung halaman, Haekal berjuang mencari uang selepas ayahnya meninggal dunia ketika dia kelas dua SMA.
'Tulang Punggung' mungkin ungkapan ini tak berlebihan disematkan padanya. Haekal seolah menjadi tumpuan utama kebutuhan keluarganya termasuk biaya kuliah. Ide berjualan es kero bermula dari salah satu gurunya di SMAN 7 Banjarmasin yang mengusulkan dirinya untuk mencari penghasilan sendiri. Haekal bekerja sama dengan gurunya dan bagi hasil.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini tidak pernah merasa malu dengan pekerjaannya sekarang. Haekal mempunyai satu kakakyang melanjutkan studi strata dua di Yogyakarta dan seorang adik yang masih SMA.
Mengutip unggahan @lpm_sukma pada 16 jam yang lalu di linimassa Instagram. Unggahan tersebut banyak menarik perhatian warganet khususnya para mahasiswa lain. Dalam waktu kurang dari 24 jam unggahan tersebut mendapat like sebanyak 343 likes dan tak sedikit yang meninggalkan komentar dan merasa tersentil akan semangat yang diperlihatkan Haekal.
Seperti komentar yang ditulis oleh akun @mayadah_sarnadillah_ "waw salut, disaat yang lain dan sibuk-sibuknya ngurus tugas, dia malah masih sempat cari penghasilan buat kuliah semangat terus."
Komentar lain juga diungkapkan oleh akun @miramww "semangat tanpa malu untuk hal yang positif." (puji/sip)
Posting Komentar