Hormaniso, Memulai dengan Busur Bambu, Hingga Punya Klub Panahan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 28 November 2018

Hormaniso, Memulai dengan Busur Bambu, Hingga Punya Klub Panahan

BANJARBARU, BBCOM - Sungguh tak disangka, Hormaniso atau yang kerap dipanggil Iso membangun sebuah Klub Panahan di Banjarbaru bermodal busur rakitannya sendiri. Pria yang tak pantang menyerah ini mulai menggeluti dunia panahan bermula dari ketertarikannya membuat sebuah busur bambu.



Akan tetapi busur yang dibuatnya kurang begitu baik hingga akhirnya ia beralih menggunakan PVC dalam pembuatan busur panah.Tak sampai di situ, di tahun 2016 ia pun mengikuti Training for Trainer Grade D sebuah pelatihan instruktur panahan dari Indonesian Archery School Program (INASP) yang dilaksanakan oleh South Borneo Archery Club (SBAC). “Disitu saya belajar dengan teknik memanah yang benar, tidak hanya sekedar main, karena sebelumnya hanya dengan prasangka saja bisa dikatakan otodidak,” terangnya pada BeritaBanjarmasin.com.

  

Tapi perjuangan usai mengikuti pelatihan itu belum bisa membuatnya mendirikan sebuah Klub Panahan, keterbatasan dana dan peralatan panahan standar menjadi kendala besar kala itu. Dengan peralatan sederhana yang dibuatnya sendiri ia memulai bisnis peralatan panah dan menawarkan jasa pelatihan panahan tradisional pada beberapa orang dan instansi sekolah.

  

Pucuk dicinta ulam pun tiba, usahanya menawarkan jasa pelatihan panah disambut sebuah sekolah Islam yang ada di Banjarbaru dengan menjadikannya sebagai ekskul. “Kemudian agar bisa lebih berkembang lagi panahan di Banjarbaru, saya menawarkan ke salah satu Pesantren Mahasiswa di Kelurahan Sungai Besar dengan peralatan yang saya miliki, dan terbentuklah SAHB Archery Club,” ujar lelaki yang juga sering dipanggil Coach Iso ini.


Iso tidak terlibat dalam kepengurusan klub panahan ini, dirinya hanya berperan sebagai pelatih, dan bercita-cita bisa memiliki klub panahan sendiri. Setelah delapan bulan mengajar panahan di SAHB Archery Club, ia menganjurkan agar anggota yang ada di sana mengikuti TFT Grade D INASP agar mereka terlisensi sebagai pelatih panahan dan bisa menjalani latihan mandiri tanpa dirinya.


Usai melatih SAHB Archery Club, Iso memutuskan untuk kembali mengembangkan klub yang sempat dibuatnya dahulu yaitu Banjarbaru Archery Club (BAC). “Dan alhamdulillah dapat pinjaman tanah dari donatur, akhirnya saya pinjam dan saya kelola sampai sekarang untuk BAC ini," tuturnya.

 

Klub panahan yang dikelola Iso kini telah memiliki anggota lebih dari 50 orang yang rutin berlatih dengan peralatan standar yang dimiliki masing-masing anggota ataupun yang dimilikinya, di samping itu dirinya juga masih mengajar di ekskul panahan sekolah, dan beberapa instansi lainnya. (nirya/sip)


Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner