Korban Gempa Sulteng Mengungsi ke Banjarmasin, Wali Kota Turun Tangan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 16 Oktober 2018

Korban Gempa Sulteng Mengungsi ke Banjarmasin, Wali Kota Turun Tangan

Wali Kota Banjarmasin saat mengunjungi korban gempa-tsunami Palu yang mengungsi ke Banjarmasin/beritabanjarmasin.com
BANJARMASIN, BBCOM - Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina langsung mengunjungi korban gempa dan tsunami asal Palu yang mengungsi ke Banjarmasin, Senin (15/10/2018). Tepatnya di eks PAUD, Jalan Cempaka XII, Kelurahan Mawar, Banjarmasin Tengah.

Mereka mengungsi atas permintaan keluarganya yang sudah lama menetap di Ibukota Provinsi Kalsel ini. Apalagi kondisi di daerah asal masih belum pulih pasca bencana.

H Ibnu Sina dalam kunjungannya memberikan dukungan secara moril kepada Suarna Tanjung (58) bersama delapan anggota keluarganya. Ia pun menyatakan sudah dua pekan, Pemkot Banjarmasin mengizinkan masyarakat dan ormas untuk menggalang bantuan bagi korban bencana di Sulteng. Selain itu, Pemkot Banjarmasin berencana menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak bencana.

Sebagian warga Sulteng yang mengungsi, lanjutnya, menenangkan diri atas permintaan dari keluarganya yang berada di Banjarmasin. “Dengan pertimbangan itu, kami akan mengutamakan bantuan bagi korban yang mengungsi di Banjarmasin,” kata dia.

Menurut orang nomor satu di bumi kayuh baimbay tersebut, masyarakat bersama pemerintah kota berusaha meringankan beban yang menimpa keluarga korban. “Apalagi, para korban juga menyampaikan kondisi daerah pasca gempa dan tsunami begitu luar biasa dahsyatnya," ucap mantan aktivis mahasiswa ini.

Sementara itu, Suarna Tanjung, warga Palu yang memilih mengungsi ke Banjarmasin tak bisa menutupi keharuannya saat Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina berkunjung ke tempat pengungsiannya.

Ia mengaku sempat segan, karena tak ingin menangis terharu di hadapan orang nomor satu di kota seribu sungai itu. "Tak bisa saya ungkapkan dengan mulut. Apalagi sampai Pak Wali Kota datang ke sini. Tentunya sedih dan terharu,” ungkapnya.

Selama hampir sepekan lebih menetap, Suarna mengaku masih trauma. Apalagi ketika mengingat apa yang dialaminya di Palu. Bahkan sebagian besar keluarganya masih memilih bertahan di ibukota Sulteng, pasca gempa.

Suarna mengatakan, belum mengetahui kapan bisa kembali lagi ke Palu. Suarna mengaku justru disarankan keluarganya untuk menetap sementara di Banjarmasin, sembari menunggu kondisi Palu membaik. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner