Ombudsman Pantau PPDB SMA di Banjarmasin | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 13 Juni 2017

Ombudsman Pantau PPDB SMA di Banjarmasin

BANJARMASIN, BBCOM - Ombudsman RI Kalsel melakukan pemantauan hari kedua Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Banjarmasin, Selasa (13/6/2017).

Ketua Ombudsman RI Kalsel Nurcholish Majid mengatakan, dari hasil pantauan mereka situasi pendaftaran tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Tak ada lagi penumpukan calon pendaftar di sekolah favorit.

"Dengan adanya sistem zonasi ini, tidak terlalu ramai, orang datang sesuai wilayahnya masing-masing. Tidak ada kepadatan di sekolah tertentu," ucapnya kepada wartawan BeritaBanjarmasin.com .

Hanya saja, tambahnya, pemerintah perlu menindak lanjuti setelah melakukan PPDB sistem zonasi ini. Sebab berdasarkan data masih banyak sebaran sekolah yang tidak merata di setiap wilayah. Tentunya fasilitas di sekolah yang masih memiliki kekurangan harus ditambah lagi.

Kemudian untuk sekolah favorit, ia menyarankan harus lebih ekstra dalam memberikan pendidikan. Mengingat siswa yang masuk saat ini tidak lagi siswa yang memiliki kecerdasan dan kepintaran yang tinggi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang masuk di sekolah favorit merupakan siswa unggulan.

"Itu juga menjadi catatan kita setelah mendatangi beberapa sekolah seperti SMAN 1, dan SMAN 8 yang ada di Alalak," ucapnya.

Sementara itu, menurut pantauan BeritaBanjarmasin.com di beberpa sekolah seperti SMAN 1 dan 2 di Jalan Mulawarman Banjarmasin Tengah. Hingga hari kedua pendaftaran masih belum memenuhi target kuota rombongan belajar (Rombel).

"Tahun ini paling santai, hingga saat ini baru 164 pendaftar, itu pun masih digabung antara zonasi dan luar zonasi," kata Akhmad Samadi selaku panitia pendaftaran dari SMAN 2 Banjarmasin.

Keadaan teraebut tentu sangat berbeda dangan tahun sebelumnya. Ia mengatakan sebelum diberlakukan sistem zonasi di hari pertama saja pendaftar sudah mencapai 500 orang. "Tapi kita ikut saja peraturan baru ini," katanya.

Ia menjelaskan, untuk penilaian mereka mematok nilai untuk dalam zona paling tinggi 313, dan terendahnya 133. Sedangkan untuk luar zona paling tinggi 343,5, dan terendah 302,5.

Berbeda dengan SMAN 4 Teluk Tiram Banjarmasin Selatan. Untuk hari pertama saja sudah 251 pendaftar. "203 saja kuotanya. karena kami berada di lingkungan padat penduduk jadi jumlah sebenarnya tak masalah," terang Kepala SMAN 4 Banjarmasin, Tumiran.

Tumiran yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Banjarmasin mengakui, jangka waktu pendaftaran terlalu singkat.

"Tapi kami sudah berupaya dengan maksimal. Bisa jadi masalah kalau memang seolah berada di lingkungan yang jarang penduduknya. Kalau di padat penduduk tidak jadi masalah," katanya.

Tumiran mengatakan, jika memang ada murid yang belum tertampung di sekolah, maka mereka akan diarahkan ke sekolah swasta.

Saat ini, jumlah peserta yang diterima dari luar zona memang masih dibatasi hanya lima persen dari robel. Namun​ jika ada sekolah yang jumlah muridnya sedikit, nantinya bisa saja dilakukan perubahan.

"Perubahan angka di luar zona memungkinkan kalau memang nanti ada kekurangan siswa di sekolah negeri. Tapi kami lihat situasi yang ada dulu," kata dia. [sbr/sip]

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner