BERITABANJARMASIN.COM - Adanya larangan menjalankan ibadah puasa Ramadan di Xinjiang, China atas kelompok minoritas Muslim Uighur, memantik respon dan protes keras dari banyak kalangan. Salah satunya adalah dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP KAMMI, Adhe Nuansa Wibisono menyatakan kebebasan untuk melaksanakan praktik keagamaan merupakan hak dasar yang dipunyai oleh tiap manusia. Hak ini sudah terjamin pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia serta Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik yang sudah diadopsi pada hukum di banyak negara.
“KAMMI mengecam keras langkah tidak toleran juga represif pemerintah China yang tak menghargai hak dasar manusia,” kata Wibi dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6/2016).
Larangan itu menurutnya adalah pelanggaran HAM dan sikap diskriminatif pemerintah China atas kelompok minoritas dan sudah mengingkari Konvensi HAM Internasional.
Sementara itu Ketua Departemen Dunia Islam PP KAMMI, Susanto Triyogo, berpendapar, pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah untuk persoalan ini.
“Indonesia mayoritas muslim terbesar di dunia juga merupakan contoh keberagaman agama dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karenanya Presiden Joko Widodo dan DPR RI mesti lantang menyuarakan ini kepada pemerintah China. Ini adalah amanat pelaksanaan Pembukaan UUD 1945 yakni menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi,” tegasnya. [orin/sip]
foto: aktual.com
tag: berita banjarmasin, beritabanjarmasin,
Posting Komentar