Sektor Pendidikan di Kalsel pun Terganggu Akibat Krisis Listrik | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 18 Maret 2016

Sektor Pendidikan di Kalsel pun Terganggu Akibat Krisis Listrik

BERITABANJARMASIN.COM - Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat khususnya di daerah perkotaan dan di berbagai daerah pedesaan. Biarpet listrik memantik mahasiswa FKIP Unlam juga bersuara. Karena dianggap menggangu kualitas belajar mengajar di Kalsel.

Ketua BEM FKIP Unlam, Muhammad Nurhadi Ihsan berpendapat semua elemen masyarakat di banua harus bersatu mencari solusi. Masyarakat sudah sangat bergantung dengan tenaga listrik dalam rangka menunjang berbagai macam kehidupan dan kegiatan masyrakat. "Pengelolaan tenaga listrik pada akhir-akhir ini terasa memprihatinkan. Begitu yang saya rasakan saat ini sebagai mahasiswa sendratasik FKIP Unlam Banjarmasin," kata Ihsan kepada beritabanjarmasin.com, (18/3/2016).

Berbagai kegiatan perkuliahan yang dilakukan, kata dia, terasa sulit ketika pemadaman listrik dilakukan secara terus menerus. Ia juga prihatin dengan para siswa sekolah dasar dan menengah. Kondisi ini membuat para siswa juga terganggu konsentrasi belajar. Apalagi jika malam hari pemadaman sering dilakukan. "Anak-anak jadi kurang maksimal belajar, karena penerangan yang kurang," ujarnya.

Fenomena pemadaman listrik ini, tambahnya, berdampak kepada pembelajaran perkuliahan. Bahkan tak jarang sempat belajar di luar ruangan karena dalam ruangan sangat gelap. "Tentu hal tersebut menghambat produktifitas kami sebagai mahasiswa," tutur dia.

Ihsan melanjutkan, dari beberapa waktu pemadaman listrik ini dengan berbagai kondisi mulai dari pemeliharaan, kondisi kemarau panjang berujung pada tidak ada solusi jangka panjang. Pemerintah pusat harusnya memberikan anggaran dan memaksimalkan infrastruktur kelistrikan di tiap daerah. Pelayanan prima juga harus dipenuhi karena ini menyangkut kebutuhan publik dan amanat Undang-Undang.

"Menurut  Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 29 ayat 1,“mengharuskan konsumen berhak mendapat pelayanan yang baik, mendapat tenaga listrik terus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik, dan harga listrik yang wajar. Konsumen juga dijamin mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik," tegasnya.

Hal yang juga perlu digaris bawahi, katanya adalah masyarakat merasa kenaikan tarif pembayaran listrik meningkat. Hal tersebut berlawanan dengan pelayanan listrik yang malah menurun. "Ini juga hal yang perlu kita perhatikan bersama mengingat kebutuhan ekonomi masyarakat juga sangat kompleks," ucap Ihsan.

Ditambahkannya, jika berkaca pada pelayanan listrik di negara lain seperti di Turki. Disana pengelolaan sumber daya listrik cukup efesien. Dari sumber yang di dapat, di Turki dalam waktu satu tahun hanya terjadi 2-3 kali pemadaman listrik. "Meski memang luas wilayah dan jumlah penduduk Turki tak sebanyak Indonesia," ujarnya.

Ihsan menjelaskan baru-baru ini PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Sulutgo) juga merasa di untungkan dengan adanya kapal pembangkit listrik dari Turki. Akan sangat efektif jika pemerintah bisa menengok sistem pelayanan di negara lain termasuk di Turki entah dari segi sarana prasarana seperti mesin pembangkit listriknya atau hal-hal yang lainnya.

Harapan Ihsan, pihak PLN dan kepala daerah Kalimantan Selatan ataupun kepala daerah Kalimantan Tengah bisa mencari sebuah gagasan solutif untuk permasalahan ini. Kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah pemenrintahlah yang sebenarnya menjadi hal yang ditunggu oleh masyarakat agar permasalahan ini tidak berlarut-larut. Namun juga dengan suport dari masyarakat dan elemen-elemen organisasi mahasiswa pun juga akan sangat dibutuhkan kontribusinya untuk mendorong pemerintah.

"Saya sebagai mahasiswapun menaruh harapan besar kepada pemerintah agar permasalahan ini dapat dicari titik terangnya. Bukankah kita punya wakil rakyat di DPR RI asal Kalsel? Kemana suara mereka? Suarakan dan perjuangkan dong kelistrikan ini di pusat," cetusnya. [orin/sip]


Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner