Jumat, Hujan Buatan Bakal Digelar | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 15 Oktober 2014

Jumat, Hujan Buatan Bakal Digelar

BANJARMASIN - Ketidakjelasan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan di Kalimantan Selatan nampaknya sedikit terjawab. Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) hujan buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Heru Widodo kembali berjanji melakukan hujan buatan, Jumat (17/10).

Dihadapan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Heru menyampaikan janjinya tersebut pada pertemuan BPBD dan BNPB di Bengkulu. Ia juga mengatakan dalam dua hari ke depan, pesawat Hercules dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) akan dikirim ke Jakarta. Sekaligus membawa sebanyak enam ton garam natrium chlorida. "Saat kami sampaikan kondisi Kalimantan Selatan yang sudah parah, Kepala UPT hujan BPPT, Heru Widodo berjanji dua hari ke depan hujan buatan dilaksanakan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," kata Suriadi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Selatan.

Selain itu, pihak UPT hujan buatan BPPT, kata dia, juga menjanjikan akan mengirim pesawat CASSA dan Helikopter Water Bombing. Pesawat CASSA dan Helikopter tersebut untuk menambah kekuatan penanggulangan kebakaran lahan dan kabut asap di daerah penghasil batubara terbesar nomor dua di Indonesia ini. "Pesawat CASSA untuk dan Helikopter Water Bombing masih dalam proses izin terbang dari Kementerian Perhubungan untuk menambah kekuatan," paparnya.

TMC hujan buatan sendiri adalah usaha campur tangan manusia dalam pengendalian sumberdaya air di atmosfer untuk menambah curah hujan dan mengurangi intensitas curah hujan pada daerah tertentu untuk meminimalkan bencana alam yang disebabkan oleh iklim dan cuaca dengan memanfaatkan parameter cuaca.
Tindakan TMC di Indonesia juga sudah diatur dalam undang-undang. Seperti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dalam pasal 38 ayat 1, yang menyatakan bahwa pengembangan fungsi dan manfaat air hujan dilaksanakan dengan mengembangkan Teknologi Modifikasi Cuaca.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Ariffin ternyata cukup pusing dengan kabut asap yang melanda Kalimantan Selatan. Hujan buatan tak bisa dilaksanakan sampai saat ini karena pesawat CASSA dan Helikopter Water Bombing rusak. Awan yang tipis menjadi "kambing hitam" hujan buatan tak kunjung dilaksanakan.

Padahal pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menganggarkan Rp 2 Miliar untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan. Namun BNPB sampai saat ini seolah "menutup mata" dengan kondisi kabut di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang terkapar parah.
Saat dimintai keterangan, Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Ariffin mengaku sudah berusaha maksimal meminta hujan buatan. Namun BNPB menolak, karena menganggap awan di Kalimantan Selatan tipis. Sehingga tak bisa ditaburi garam untuk proses hujan buatan. "BNPB menilai awan di Kalimantan Selatan masih tipis, sehingga belum bisa dilakukan hujan buatan," jelasnya. (stp)

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner