BERITABANJARMASIN.COM - Program vaksinasi dengue bagi anak sekolah di Kota Banjarmasin mendapat dukungan dari Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Neli Listriani.
Ia menyebut langkah yang digagas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin tersebut sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di kalangan anak-anak.
"Ini langkah yang sangat baik untuk meningkatkan antisipasi masyarakat, terutama orang tua, terhadap bahaya DBD," ujar Neli, Sabtu (5/7/2025).
Diketahui, pada tahun 2024 lalu tercatat tiga warga Banjarmasin meninggal dunia akibat DBD yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Kondisi ini menjadi dasar pentingnya program vaksinasi untuk menekan angka kematian akibat penyakit tersebut.
Sasaran vaksinasi kali ini adalah siswa kelas 3 dan 4 sekolah dasar. Menurut Neli, dua jenjang ini sebelumnya tidak tercakup dalam program imunisasi reguler seperti kelas 1-2 dan 5-6 yang sudah mendapatkan vaksin campak, polio, dan lainnya.
“Anak kelas 3 dan 4 ini belum tersentuh program imunisasi lainnya, sehingga momen ini sangat tepat untuk melindungi mereka dari DBD,” jelasnya.
Namun, keterbatasan jumlah vaksin membuat pelaksanaan program ini harus selektif. Saat ini hanya tersedia 5.000 dosis vaksin yang cukup untuk 2.500 anak, karena setiap anak akan menerima dua dosis.
Oleh karena itu, program vaksinasi akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang berada di wilayah dengan tingkat risiko DBD paling tinggi.
“Di Banjarmasin ada beberapa daerah yang kami kategorikan sebagai wilayah ekstrem dalam hal penyebaran DBD. Sekolah di wilayah itu akan jadi prioritas,” tambah Neli.
Ia juga menegaskan bahwa vaksinasi dengue ini bersifat sukarela, hanya diberikan kepada anak-anak yang mendapat persetujuan dari orang tua.
“Karena vaksin terbatas, pelaksanaannya juga mempertimbangkan kesiapan dan kesediaan orang tua,” tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar