BERITABANJARMASIN.COM - Tim Kuasa Hukum Paslon 02 Ibnu Sina-Arifin Noor melaporkan 12 oknum yang diduga melakukan politik uang jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) hari ini (28/4/2021).
Laporan yang dimotori Ketua Tim Hukum Ibnu Sina - Arifin Noor, Imam Satria Jati itu langsung dilayangkan ke Sekretariat Bawaslu Kota Banjarmasin, Rabu (28/4/2021) dini hari.
"Tak hanya 12 oknum, kami juga melaporkan oknum KPPS yang diduga ikut melakukan praktik politik uang di wilayah PSU," paparnya, saat dikonfirmasi beritabanjarmasin.com.
Pihaknya juga melaporkan langsung para koordinatornya. Bahkan mereka telah dilengkapi dengan 40 orang saksi, warga yang mengaku telah menerima uang. "Mereka (saksi) siap memberikan kesaksiannya di Bawaslu," tegas dia.
Imam menguraikan temuan pihaknya bermula ketika menemukan oknum KPPS memberikan undangan untuk pencoblosan dengan unsur ajakan memilih salah satu paslon.
Menurut temuan di lapangan, lanjutnya dugaan politik uang tersebut mengarah pada salah satu paslon. "Kami berharap Bawaslu bisa melakukan penelusuran dan investigasi langsung, untuk bisa memproses sesuai dengan ketentuan hukum," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melayangkan laporan adanya dugaan oknum yang akan berperan sebagai pemilih siluman dengan menggunakan DPT orang lain, maupun DPT pemilih tidak hadir serta meninggal. “Kami berharap Bawaslu mengambil langkah preventif," cetusnya
Ia pun meminta kepada warga, untuk melaporkan jika ada oknum yang membagikan uang. Karena jika kedapatan dan terbukti melakukan politik uang, maka terancam akan mendapatkan sanksi pidana.
Untuk diketahui laporan yang dilayangkan Tim Kuasa Hukum Ibnu Sina - Arifin Noor didukung dengan lampiran bukti, berupa video, foto dan keterangan para saksi. (arum/sip)
Posting Komentar