Jadilah Terbaik, Seorang Muslim Harus Punya Cita-cita Mulia | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 23 Februari 2019

Jadilah Terbaik, Seorang Muslim Harus Punya Cita-cita Mulia

Ustadz M Taslimurrahman Lc

BERITABANJARMASIN.COM - Kita sering mendengar pepatah: Gantungkan Mimpimu Setinggi Langit. Kalimat ini populer di Indonesia, dan menjadi motivasi untuk terus berkarya terbaik. Lalu bagaimana perihal impian dan cita-cita ini di dalam Islam?

Dai muda Banua, ustadz Muhammad Taslimurrahman Lc, mengungkapkan, kita sebagai menusia, terutama seorang muslim dianjurkan untuk menjadi seorang pemimpi dan memiliki cita-cita yang mulia.

Jika mengambil ibrah perjalanan Nabi Yusuf, maka bermimpi dan bercita-cita mulia memang harusnya dilakukan seorang muslim. Tentunya, harus dilalui dengan ujian, cobaan, dan tempaan sehingga bisa terwujud. "Jangan pernah berhenti bermimpi, jadilah Sang Pemimpi," ujar ustadz Taslim kepada BeritaBanjarmasin.com.

Dikisahkannya dalam riwayat perjalanan Nabi Yusuf pada Al Qur'an, Nabi Yusuf bermimpi melihat 11 bintang, satu matahari, dan satu bulan semuanya sujud kepada beliau. Namun ketika mimpi ini diutarakan kepada ayahnya, yaitu Nabi Yaqub ternyata Nabi Yusuf dilarang untuk menceritakan mimpi tersebut kepada saudaranya.
Setelah mimpi itu lalu mulailah cerita getir yang menghampiri Nabi Yusuf dari dibuang saudaranya ke sebuah sumur, sampai beliau di bawa ke Mesir untuk dijual. Di sana beliau menjadi anak angkat seorang pembesar kerajaan.

Tetapi ketika dewasa Nabi Yusuf mendapat cobaan. Syukurlah beliau berhasil menghadapi ujian ini. Namun untuk menghindari fitnah beliau lebih memilih masuk penjara.

Di dalam penjara ini, Nabi Yusuf berdakwah dengan keahlian beliau menafsirkan mimpi dua orang pemuda yang dijebloskan ke penjara. Dari takwil mimpi mereka adalah satu akan dihukum mati dan satunya akan dibebaskan. Kepada yang dibebaskan Nabi Yusuf berpesan supaya dibebaskan juga karena beliau hanya korban fitnah.

Ketika raja Mesir bermimpi aneh dan para ahli nujum kerajaan tidak bisa mentakwilnya maka dipanggillah Nabi Yusuf dan kata beliau akan terjadi musim panen melimpah lalu panceklik panjang setelah itu akan kembali normal.

"Berkat keahlian mentakwil ini dan beliau mengajukan diri menjadi menteri pertanian lalu disetujui raja permintaan ini sehingga jadilah beliau seorang menteri di kerajaan Mesir," paparnya.

Singkat cerita di ayat 100 Nabi Yusuf kembali bertemu sang ayah dan berkata: ternyata inilah takwil mimpi yang dulu pernah aku ceritakan, sungguh Allah menjadikannya kenyataan.
"Jadi, jangan takut menjadi seorang pemimpi, karena Allah bisa menjadikannya kenyataan meski dengan ujian yang berat," pungkas Kepala Sekolah MTs Arrahmatul Abadiyah ini.

Seorang ulama Ibn Al-Jauzi pernah berkata, "sekiranya engkau bisa melewati setiap sosok ulama dan ahli zuhud, maka lakukanlah. Karena mereka adalah manusia (biasa), dan engkau pun juga manusia (biasa). Dan tidaklah seseorang duduk (berpangku tangan) kecuali dikarenakan hina dan rendahnya cita-cita.” (puji/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner