Saat FGD berlangsung di salah satu rumah makan di Banjarmasin yang di gelar oleh TMP Kalsel, Jumat (25/05/2018)/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Pasca bom bunuh diri yang terjadi pada 13 Mei 2018 di Surabaya lalu, berbagai ikhtiar untuk meningkatkan keamanan dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan mengantisipasi akan adanya aksi teror lanjutan.
Upaya edukasi untuk menghalau radikalisme dan terorisme tersebut dilakukan oleh Taruna Merah Putih (TMP) Kalimatan Selatan yang mencoba memberikan pemahaman dengan diskusi, menggandeng pemerintah kota Banjarmasin, Kepolisian, para Agamawan, dan BEM ULM dan Uniska melalui focus grup discussion dengan mengambil tema Deradikalisasi Melalui Aktualisasi Nilai-nilai Kebangsaan. Berlangsung di salah satu rumah makan di Banjarmasin, pada Jumat (25/05/2018).
Menurut ketua umum TMP Kalsel Sapruddin kegiatan tersebut bertujuan untuk memayungi masyarakat Banjarmasin khususnya untuk anak remaja yang merupakan sasaran empuk bagi pengaruh terorisme.
"Warga Banjarmasin harus berhati-hati dalam menanggapi radikalisme karena tidak menutup kemungkinan berada dilingkungan sekitar kita sendiri," tandasnya.
Hal senada juga di sampaikan langsung oleh Wakil Walikota Hermansyah, pemerintah kota sangat mendukung terus digelarnya konsolidasi untuk memperkuat kehidupan berbangsa dan beragama. (arum/ayo)
Posting Komentar