SD Islam Rahmatillah Banjarmasin, Potret Sekolah yang "Terlupakan" Pemerintah Kota | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 03 Juli 2018

SD Islam Rahmatillah Banjarmasin, Potret Sekolah yang "Terlupakan" Pemerintah Kota

Siswi yang sedang memperhatikan ruang kelas /beritabanjarmasin
BANJARMASIN, BBCOM -  Ditengah hiruk-pikuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat sekolah menengah pertama di kota Banjarmasin. Ada satu sekolah dasar di pinggiran yang keadaannya jauh dari kata layak.

Ya, SD Islam Rahmatillah yang berlokasi di Jalan Kuin Utara, RT. 11 No. 320A, Banjarmasin Utara tersebut, bahkan bisa dikatakan tak pantas disebut sebagai sekolah, pasalnya kondisi sekolah ini sudah sangat memprihatinkan. Ruangan kelas sudah seperti gudang. Fasilitas sekolah disana jauh dari kata layak pakai. 

Sekolah yang hampir ambruk ini berdiri tahun 1992 dan belum pernah di renovasi sampai sekarang. Tak banyak yang tahu SD ini mempunyai program unggulan pada pengajaran agama Islam serta mempunyai siswa-siswi berprestasi.
Terlihat ruangan kelas yang tidak layak dipakai/beritabanjarmasin
Sekolah yang dulunya pesantren ini memiliki 6 kelas dengan kondisi rusak parah dan jumlah siswa sebanyak 80 orang. Ketika ditanya terkait upaya sekolah dalam pengajuan bantuan ke Dinas pendidikan, Kepala Sekolah SD Islam Rahmatillah mengaku nihilnya respon dari Dinas. "Kami sudah hampir 5 tahun kalau dari kepala sekolah sebelum saya itu mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan kota namun justru dialihkan ke Dinas Pendidikan  Provinsi, Dinas Pendidikan berdalih jika tidak adanya anggaran untuk sekolah swasta. Tapi kemudian proposal itu juga ditolak dan diminta dikembalikan lagi ke dinas Kota. Ya proposal itu dilempar kesana kemari tanpa ada kejelasan," ungkap Teguh Waluyo kepada beritabanjarmasin.com, pada Selasa (03/7/2018).

Kerusakan sekolah ini juga diperparah oleh warga sekitar yang sering nongkrong pada siang hari untuk perbuatan tak terpuji seperti ngelem dan minum-minuman. Tak hanya itu mereka juga merusak fasilitas sekolah seperti mengambil keran tempat wudhu merusak kursi dan meja dalam kelas.  "Belum ada kepedulian dari warga setempat karena memang lingkungan sekolah yang memang kurang kondusif, yang sangat mengganggu sering sekolah dijadikan tempat nongkrong dan merusak fasilitas sekolah," paparnya. 

Sekolah ini memilik 8 guru yang sekaligus merangkap sebagai staf TU. Khomariah, salah satu guru di SD Islam Rahmatillah mengungkapkan alasannya masih bekerja di sekolah itu. "sebenarnya banyak tawaran sekolah lain, tetapi saya terlanjur sayang pada anak-anak itu," tuturnya. 
Ruang tengah SD Islam Rahmatillah/beritabanjarmasin.com
Ditemui beritabanjarmasin.com salah satu siswa bernama Rahayu Hunafa Bakti mengaku, ketidaknyamanannya ketika belajar. "Saya merasa tidak nyaman dengan ruangan dalam kelas, takut kalau jatuh karna lantainya sudah rapuh," ungkap anak kelas 5 itu. 

Besar harapan warga sekolah SD Islam Rahmatillah agar ada para pihak terutama dalam pemerintah agar lebih perhatian dan dapat membantu renovasi pembangunan. "Saya sebagai kepala sekolah sangat berharap bagi pemerintah baik Gubernur, Walikota, atau para donatur untuk dapat membantu pembangunan renovasi sekolah kami yang sangat memprihatinkan ini," papar Teguh. (puji/ayo)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner