(Kolom) Urgensi Ahlak dalam Bermasyarakat dan Bernegara | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 02 Februari 2018

(Kolom) Urgensi Ahlak dalam Bermasyarakat dan Bernegara

(Foto : H. Rofii Baderi, Lc/beritabanjarmasin.com)
Urgensi Ahlak dalam Bermasyarakat dan Bernegara
oleh H. Rofi'i Baderi, Lc. (IKADI Kalsel)

Ahlak menurut definisi Imam Ghazali adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatana baik tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

Sebuah perilaku yang baik yang di lakukan tanpa berpikir panjang sebelumnya, maksudnya begini ketika ingin jujur apakah berpikir dulu aku harus jujur kali ini, secara otomatis secara refleks jujur walaupun ada faktor-faktor yang sebenarnya yang membuat ia tidak jujur atau faktor yang menghalangi ia tidak jujur ia tidak memikirkan itu, sudah jadi tabiatnya. Itulah yang disebut ahlak. tapi kalau orang berlaku jujur pada saat-saat tertentu mungkin karena ada dorongan lain yang harus dia jujur atau ada karena faktor dorongan lain maka itu akan sebaliknya.

Ahlak  perlu di bangun karena dia salah satu pilar islam, pilar islam ada akidah, ibadah, ahlak dan perundang-undangan. 

Kalau pilar-pilar ini tidak lengkap dibangun maka kesempurnaan islam itu tidak terlihat oleh karena itu membangun ahlak salah satu dari membangun pilar-pilar agama islam artinya orang secara keimanan dan ibadah kokoh serta bagus tetapi pada satu sisi ahlaknya tidak baik maka akan kurang sempurna.

Ahlak ini perilaku, perilaku ini ada yang bersumber pada adat dan bersumber pada agama kalau yang bersumber pada agama perilaku baik itu sudah jelas ada nash-nash yang menyuruh berperilaku baik, sedangkan yang bersumber pada adat, adat menilai dari tata kesopanan. 

Contohnya ketika seseorang cara duduk anggaplah ia duduknya ngangkang pada suatu masyarakat akan di nilai kurang sopan namun juga pada masyarakat lain itu hal biasa bagi mereka. 

Itulah perangai perilaku sumbernya dari adat. tapi juga tidak bertentangan dengan nilai islam orang mau duduk dengan cara apa saja tidak masalah.

Kalau sumbernya agama ada nash yang melarang kalau dia melakukan pelanggaran itu dia bisa berdosa.

Misalkan jujur dan  amanah, itukan perangai perilaku tetapi ada nash yang dalam islam itu alquran atau hadist rasulullah menyuruh orang berperilaku seperti itu ketika dilanggar itu akan berdosa. ini yang perlu dibangun.

Ahlak merupakan mahkotanya ilmu, artinya seseorang betapapun tingginya ilmu kalau tidak punya ahlak maka di mata orang lain atau di mata islam tidak punya mahkota atau harga diri. 
Ilmunya tidak bernilai. Contoh ada orang punya ilmu banyak tapi sombong, tidak tawadhu padahal mahkotanya ilmu itu adalah ahlak.

Ahlak yang baik merupakan kemuliaan manusia salah satu ciri kemuliaan yang diberi Allah kepada manusia adalah mempunyai perengai yang baik artinya membedakan mahluk hidup antara manusia dan binatang dan mahluk lainnya itu adalah ahlaknya.

Dalam Alquran disebutkan "bahkan mereka itu lebih sesat dari pada binatang", artinya semua mahluk hidup yang membedakan manusia dengan binatang adalah ahlaknya

Bahkan ketika manusia tidak punya ahlak dikatakan dia lebih kejam dan buas dari pada binatang makanya ahlak adalah kemuliaan terindah bagi manusia.

Rasulullah di puji oleh Allah SWT "sungguh engkau Muhammad adalah orang yang memilik ahlak yang agung".

Tidak ada kebahagiaan tanpa disertai ahlak yang baik artinya ahlak yang baik itu merupakan salah satu unsur yang melengkapi kebahagiaan seseorang.

Orang tidak mungkin akan tenang kalau dia tidak jujur karena orang tidak akan bahagia kalau dia tidak tenang oleh karena itu ketenangan salah satu unsur kebahagiaan dan yang membuat orang tenang adalah ahlak  yang baik kalau orang tidak jujur akan gelisah takut suatu saat akan diketahui bahwa ia tidak jujur itu artinya ia sulit untuk mencapai kebahagiaan kalau dia tidak punya ahlak yang baik.

Maju mundur sebuah bangsa sebenarnya ada pada ahlak nya. Jadi kita melihat suatu bangsa itu  maju atau tidak  bergantung pada perangai dan perilaku bangsa itu sendiri jadi tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi, pembangunan atau sisi materi yang lain tetapi lihat sisi budi pekertinya atau moral dan ahlak bangsa itu sendiri. 

Kemajuan tanpa didasari oleh ahlak yang baik itu kemajuan semu, satu sama lain akan mencela tidak ada saling menghargai.

Meskipun secara ekonomi dia maju namun saling sombong menyombongkan diri. 

Lalu ada ruang lingkup ahlak  beberapa hal yang ingin penulis bahas.

Pertama ruang lingkup pribadi ada namanya akhlak terhadap diri sendiri secara pribadi bagaimana berahlak pada diri sendiri, tidak menciderai diri sendiri, menjerumuskan diri terhadap kebinasaan, mengerti bahwa dirinya itu adalah jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan.

Kedua, ahlak terhadap keluarga ini mencakup ahlak terhadap orang tua, ahlak terhadap anak, ahlak terhadap kerabat.

Ketiga ahlak dalam bermasyarakat, ahlak dengan masyarakat dan tetangga kiri-kanan muka-belakang bahasa lainnya kita tidak bisa hidup sendirian, kita hidup bersama orang lain, kita berinteraksi kepada orang lain kita punya tata krama terhadap orang lain.

Keempat ahlak dalam bernegara, ini adalah ahlak hubungan antara pemerintah dan rakyat secara timbal balik, rakyatnya harus menghormati mentaati pemerintah dan pemerintah pun juga harus mengayomi dan berahlak mengasihi pada rakyatnya.

Terakhir ahlak dalam beragama, ahlak beragama ini adalah ahlak seseorang terhadap keyakinannya dan akidahnya terhadap agama yang ia anut artinya ketika seseorang hidup di dunia dia punya keyakinan dan dia harus menghargai keyakinannya bagaimana ia melaksanakan perintah-perintah dari Tuhannya.

Ada orang yang tidak peduli dengan agamanya berarti sama ia tidak berahlak dengan agamanya.

Bahkan ada pernyataan "jangan dikaitkan dengan agama". 

Jangan dikaitkan dengan agama berarti dia meninggalkan ahlaknya terhadap agamanya karena agama apapun pasti ada norma-norma dan nilai-nilai yang di ajarkan setiap pemeluknya. Hal ini kadangkala terabaikan oleh kita. waulahu'alam

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner