BANJARMASIN, BBCOM - Puluhan anak membawa senjata, senapan, parangg, dan tombak di depan Balai Kota Banjarmasin. Dengan beringas mereka menodongkan dan menghunuskan senjata kepada musuh mereka.
Bukan rusuh, senjata yang digunakan hanya mainan yang terbuat dari kayu. Mereka sedang melakukan geladi resik derama kolosal untuk penamilan di upacara 17 Agustus besok.
Salah seorang aktor dari SMAN 10 Banjarmasin, Ahmad Setiwan yang berperan sebagai pasukan 13 (Pejuang) mengatakan, cerita yang dimainkan tentang perjuangan Panglima Batur.
Ia menambahana, tidak kurang daei 200 siswa/siswi dari SMP dan SMA se Kota Banjarmasin di libatkan. "Perannya macam - macam. Ada yang menjadi pahlawan, penjajah, dan rakyat biasa.
Untuk diketahui, Panglima Batur merupakan panglima perang dari suku Dayak Bakumpai (Dayak yang sudah menganut agama Islam). Perjuangan Panglima Batur terkenal dalam Perang Banjar di pedalaman Barito. Atau yang lebih dikenal masyarakat Kalimantan dengan Perang Barito kelanjutan dari Perang Banjar.
Pallnglima yang dikenal kesetiaannya twerhadap Sultan Muhammad Seman ini wafat pada 5 Oktober 1905 di Banjarmasin pada usia 53 tahun. [sbr]
Posting Komentar