Wow, Sopir Ini Bergelar SH, SE, ST | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 22 Juni 2016

Wow, Sopir Ini Bergelar SH, SE, ST

PADA suatu waktu di awal tahun 2000, Kang Kusnin diamanahi membantu panitia agar menyebar surat undangan. Lebih detilnya di waktu agenda Haul Pesantren Mambaul Hikam, Mantenan, Udanawu, Blitar.
Kebetulan waktu itu Kang Kusnin masuk dalam bagian kehumasan, jadi penyebaran undangan menjadi salah satu amanahnya. Semula memang tak ada yang aneh. Nyaris 2000 surat undangan tertata dengan bagus serta by name and by addres.


Usai surat dsiebar per zona, Kang Kusnin berpikir ada yang aneh dan agak bingung seban ada tiga undangan dengan nama sama; NUR. Tetapi pada akhir ada tambahan SH, SE dan ST.
Kang Kusnin dengan rekannya berpikir itu akronim gelar sarjana seperti banyak undangan lain. Seperti SH singkatan (Sarjana Hukum), SE (Sarjana Ekonomi) dan ST (Sarjana Teknik). Akan tetapi ternyata singkatan yang dimaksud bukan seperti itu.

Hal itu terkuak saat Kang Kusnin bertanya langsung dengan ketua panitia Gus Had. “Gus, nama Nur Sarjana Teknik dari Desa Bakung itu yang mana?’’
Dengan sedikit senyum, Gus Had berkata “Nur ST itu tetangga anda sendiri, Kang Nuryani. Rumahnya di bagian barat rumah anda," kata Gus Had.
“Lo..Kang Nuryani kok di tulis Nur ST?” protes Kang Kusnin.
Dengan gayanya yang lucu, Gus Had mengatakan “Kang Nuryani itu kan setiap hari kerjanya adalah sopir truk. Jadi untuk gampang didata dan disebar undangan Nuryani disingkat ST”.
Gus Had pun memaparkan “Yang ditulis Nur SH itu namanya Kang Nur Iman. Nama dia ditulis Nur SH karena dia sopir Haiece. Nah kalau Nur SE itu Nur Ihsan sebab dia memiliki mobil Elep yang biasa mengantar jamaah ta’lim ke mana-mana. Oleh karena itu namanya ditambah Nur SE, singkatan sopir Elep”.

Mendapat penjelasan itu, Kang Kusnin dengan rekannya langsung ketawa. "Anda Gus, bisa aja,’’ ucap Kang Kusnin.
”Lho, Ini dilaksanakan agar memudahkan distribusi undangan biar tidak tertukar. Karena kalau ketiganya ditulis Nur sopir saja. Bisa tertukar tidak seperti dengan yang dimaksud,’’ jelas Gus Had.
Ternyata, penyebutan Nur SE, Nur SH dan Nur ST sampai saat ini tetap berlaku. saat pesantren yang menjadi pusat Terekat Naqsabandiyah Qolidiyah Blitar Raya itu melaksanakan agenda dan mengundang masyarakat sekitar, para santri dan panitia yang bertugas menyebar surat mesti paham, siapa yang disebut ST, SH dan SE. [islampos]

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner