Puasa Bukan Ajang Untuk Bermalas-malasan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 11 Juni 2016

Puasa Bukan Ajang Untuk Bermalas-malasan

Berikut adalah tulisan opini yang masuk ke redaksi beritabanjarmasin.com. Tulisan ini ditulis oleh mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin Muhammad syahid, Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu oleh orang-orang sholeh. Lalu,  mengapa orang-orang sholeh menunggu bulan Ramadhan? Bahkan mereka selalu berdo’a untuk di pertemukan lagi di bulan Ramadhan berikutnya? Jawabannya adalah, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan limpahan Rahmat dan Kasih sayang Allah Ajja wazzala, karna limpahan rahmat dan kasih sayang  itulah, ibadah yang dilakukan terasa begitu nikmat, begitu khusyu, dan ibadah itu membuat kita ingin selalu melakukannya.

Allah ajja wazzala tidak hanya memberikan kenikmatan ibadah pada kita tapi juga kenikmatan tubuh atau fisik, fikiran, dan hati kita untuk menopang ibadah-ibadah yang kita lakukan.
Karena ketika kita puasa maka, tubuh kita terasa ringan sehingga mudah dan tidak malas untuk melakuk beribadah. Hati kita juga diberi kenikmatan oleh Allah azza wajjala dalam beribadah, dengan berpuasa maka hati kita akan begitu tenang dan ibadah-ibadah yang kita lakukan menjadi khusyuk. Begitu juga Allah memberikan kenikmatan pada fikiran kita, karna berpuasa maka fikiran kita semakin fress dan semakin tajam (ini telah di teliti oleh ahli psikologi dan ahli perkembangan otak).

Nilai ibadah dibulan Ramadhan juga lebih besar dari pada nilai ibadah di bulan lainnya, seperti sholat sunah yang nilai sama dengan sholat wajib dan sholat wajib dinilai 70 kali melakukannya. Di bulan Ramadhan juga terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar.

Seperti halnya yang disabdakan Rasulullah Saw: “Dari Salama Al- Farisi ra. Berkata, Rasulullah Saw berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban: “ Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, qiyamul lailnya sunah(tarawih). Siapa yang melakukan ibadah sunah maka seperti melakukan ibadah wajib di bulan lainnya. Siapa yang melaksanakan ibadah wajib maka seperti melakukan 70 kewajiban dibulan lainya.

Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran adalah balasannya syurga. Bulan solidaritas, dan ditambahkannya rezki orang beriman. Siapa yang memberimakan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api Neraka dan mendapatkan pahala seperti orang-orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun. “kami berkata”: Wahai Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Salam tidak semua dari kita dapat memberi makan orang yang berpuasa? Rasulullah Saw bersabda: “Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu……” (HR. Al- Baihaqi).

Dari banyaknya kenikmatan yang turun di bulan Ramadhan maka akan sanagat sia-sia jika kita melakukan perbuatan yang tidak ada hubungannya dengan ibadah. Seharusnya di bulan Ramadhan inilah kita berlomba-lomba melakukan amal kebaikan. Di bulan Ramandan ini jugalah kesempatan terbuka lebar untuk kita dapat meraih gelar Taqwa.

Namun pada kenyataannya, masih banyak di masyarakat yang menganggap bulan puasa adalah bulan yang melelahkan, lapar, dan tidak bersemangat. Bahkan banyak dari masyarakat kita yang hanya uring-uringan di tempat tidur tanpa beraktifitas dengan alasan “badan terasa lemes karna berpuasa”. Ada juga yang terus bermain game  seharian suntuk agar waktu puasa tidak terasa, terutama remaja dan anak-anak.

Kebiasaan masyarakat ngebuburit juga sebenarnya kurang tepat, karna hanya akan membuang-buang waktu, yang mana seharusnya waktu di bulan Ramadhan kita manfaatkan sebaik-baiknya. Bukan untuk jalan-jalan di Mall dan di pasar untuk menghabiskan waktu berpuasa.

Rasululah sendiri memberi peringatan pada orang-orang yang menyia-nyiakan puasanya, Rasulullah Saw bersabda: “Betapabanyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga. (HR. Ath Thobrony)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat beranggapan salah tentang puasa, dinataranya adalah karna kurang pengetahuan dan memang sudah tersugeti dengan pendapat bahwa puasa itu melelahkan. Sehingga mencari alternatif-alternatif agar waktu berpuasanya cepat habis, sepert dengan bermain game, ngebuburit, nonton televisi yang berlebihan, dan lain sebagainya.

Sayangnya alternatif-alternatif ini kurang tepat, dan kiat bisa menggantinya dengan alternatif-alternatif yang lebih efektif dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.
Beberapa alternatif yang dapat kita lakukan agar puasa kita tidak sia-sia (hanya menahan lapar dan haus) dan puasa kita semakin berkah di antaranya adalah:
1.Ubah Keyakinan

Karena keyakinan yang salah (puasa itu lemes) maka tubuh akan langsung merespon keyakinan, sehingga ketika kita berpuasa maka tubuh akan terasa lemas.
Mengganti keyakinan adalah salah satu cara untuk mengatasi hal ini, jika kita yakin bahwa puasa adalalah bentuk rasa kasih sayang Allah pada kita, sehingga puasa itu sebenarnya nikmat dan bukannya melelahkan, maka insyaAllah respon tubuh pada keyakinan akan sama. Ketika kita berpuasa maka tubuh kita akan merasa ringan, sehat, dan nyaman.

2.Memperbanyak Pengetahuan Tentang Puasa

Semkin banyak pengetahuan kita tentang sesuatu maka akan semakin kuat juga motivasi kita untuk melakukannya. Seperti halnya puasa, jika kita tau apa saja fadilah puasa maka jelas kita akan semakin termotivasi melakukan ibadah puasa. Jika kita tau betapa berharganya waktu di bulan puasa maka satu detik pun tidak akan kita sia-siakan.

3.Perbanyak Membaca Al-Quran

Berbeda rasanya jika membaca Al-Quran di bulan Ramadhan, terasa begitu nikmat. Jika membaca Al-Quran di selain bulan Ramadhan hanya mampu satu halaman, maka di bulan ramadhan kita bisa membanyanya dua kali lipat lebih banyak.
Ini dikarenakan bulan Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Quran. Jadi lebih baik perbanyak baca Al-Quran dari pada melakukan aktifitas-aktifitas yang tidak bermanfaat.

4.Memperbanyak Ibadah

Baik itu ibadah mahdah (langsung pada Allah) maupun Ghairo Mahdah (ibadah yang tidak berhubungan langsung dengan Allah namun tetap dalam rangka beribadah, seperti menolong karna Allah, dan mencintai karna Allah).

5.Jangan Buang Waktu Untuk Hal yang Sia-sia.

Banyak sekali kegiatan positif yang masih bisa kita lakukan di bulan Ramadhan ini. Jika status kita sekarang sebagai seorang pelajar atau mahasiswa maka kita bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar. Karana di bulan Ramadhan ini lah kita bisa berfikir lebih jernih, ini merupakan kesempatan emas untuk kita, memuali dan membiasakan otak kita untuk terus aktif sehingga kita menjadi tambah cerdas.

Oleh: Muhammad syahid, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, IAIN Antasari Banjarmasin, Angkatan 2013.

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner