Salut, Mahasiswa FKIP Unlam Rela Masuk Pelosok Pasar Sempit, Mengajar di Sekolah Anak Jalanan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Minggu, 01 Mei 2016

Salut, Mahasiswa FKIP Unlam Rela Masuk Pelosok Pasar Sempit, Mengajar di Sekolah Anak Jalanan

BERITABANJARMASIN.COM - Saat para anak muda yang lain menghabiskan akhir pekan untuk nongkrong, berlibur dan bersenang-senang, para mahasiswa FKIP Unlam yang dipelopori BEM FKIP Unlam ini malah melakukan hal beda. Mereka rela mengajar di sekolah yang sebagian diisi oleh anak jalanan. Di pelosok pasar yang sempit dan pengap.

Mereka menamakan diri agen FKIP Unlam Mengajar. Mereka mau masuk ke dalam pasar Harum Manis kawasan Sudimampir Banjarmasin. Tepatnya di sekolahan yang terkenal dengam sebutan sekolah bawang. Kenapa disebut sekolag bawang? Karena sebagian siswa adalah anak tidak mampu yang bekerja di pasar mengupas bawang dan sebagian lagi adalah anak jalanan di Banjarmasin.

Ketua Pelaksana kegiatan FKIP Unlam Mengajar, Gusti Radhiya Nabela memaparkan FKIP Unlam Mengajar terbentuk sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. "FKIP Unlam Mengajar mengajak mahasiswa FKIP yang memiliki semangat mengabdi dan cita cita tinggi untuk berkontribusi dan menginspirasi generasi Banua," katanya kepada beritabanjarmasin.com, Minggu (1/5/2016).

Ditambahkannya, melalui serangkaian seleksi panjang, terpilihlah 44 Agen FKIP Unlam Mengajar dari berbagai macam prodi di FKIP. Kegiatan dimulai pada hari Sabtu (30/4/16), sebanyak 20 Agen FKIP Unlam Mengajar terjun mengajar ke Sekolah Bawang yang terletak di pasar Harum Manis, kawasan Sudimampir.

"Anak-anak di sana, sangat antusias menyambut kehadiran para agen. Kegiatan berisi menyanyi, bermain, calistung, handmade, dan banyak lagi. Kegiatan Mengajar ini akan menjadi kegiatan rutin setiap hari Sabtu sampai bulan September," urai perempuan berjilbab yang akrab disapa Bela ini.

Ia berharap dengan adanya FKIP Unlam Mengajar 2016, akan lebih banyak lagi mahasiswa-mahasiswa yang tergerak hatinya untuk  memajukan pendidikan banua. Karena, menurut mereka, tugas seorang "terdidik" adalah "mendidik" dan tugas seorang pendidik adalah mengahantarkan anak didiknya mewujudkan mimpi mereka. "Hal ini yang membuat kami semangat mengajar dan turun langsung ke lapangan," tuturnya. [orin/sip]

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner