Odong-Odong dan Upaya Tangkal Anak Nyanyikan Lagu Dewasa di Banua | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 04 April 2016

Odong-Odong dan Upaya Tangkal Anak Nyanyikan Lagu Dewasa di Banua

Tukang odong-odong kerjanya mengayuh
Sambil putar musik yang enak didengar
kalau ngantuk odongpun brenti berputar
anak-anak pun mulai jadi tak sabar..” (Odong-odong; Adel)

Lagu ciptaan Kak Nunuk tersebut merupakan satu dari sekian banyak lagu anak-anak yang asyik didengarkan selagi naik odong-odong. Selain easy listening, lagu tersebut juga mudah dihafal karena kata-katanya mudah dipahami anak-anak.

Odong-odong itu semacam kendaraan serupa becak namun dimodifikasi. Dikayuh pedalnya sehingga kursi yang diduduki anak-anak akan bergerak maju, naik turun dan mundur perlahan seiring kayuhan pedal. Tak dapat dimungkiri, bahwa odong-odong menjadi ciri khas sarana hiburan anak-anak Indonesia yang unik.

Kini, lagu anak-anak sangat jarang terdengar di televisi. Yang ada malah anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa yang dikemas dalam berbagai kontes idola. Selain di sekolah-sekolah, pelajaran seni budaya yang di dalamnya menyertakan lagu anak-anak sebagai tambahan materi, odong-odong bisa dikatakan juga turut andil melestarikan lagu anak-anak. Pengayuh odong-odong biasanya berkeliling kampung atau komplek perumahan untuk mencari anak-anak yang ingin naik.

Selain membuat karakter-karakter lucu untuk kreasi di setiap kursinya, hal lain yang bisa menarik perhatian anak-anak adalah diputarnya musik. Sebagai contoh, lagu Tik tik tik Bunyi Hujan,Layang-layang dan  Paman Datang. Tiga lagu tersebut seolah tak lekang digerus masa dan lagunya masih enak didengar, sehingga anak-anak masih banyak yang hafal.

Jika anak-anak zaman sekarang lebih  banyak yang akrab dengan game di gadget, lebih senang menyanyikan lagu boyband atau girlband dan lebih senang hiburan mahal ke mall-mall, odong-odong dengan prinsipnya, memutarkan lagu anak-anak tampaknya bisa menjadi pilihan orang tua untuk memperkenalkan sentuhan seni kepada anak.

Jika kereta mini yang biasa keliling kampung lebih senang mengolaborasikan lagu anak-anak dengan dangdut koplo atau dangdut masa kini yang menjadi konsumsi orang dewasa, odong-odong tampaknya tetap masih ramah anak dengan memilih lagu anak-anak untuk meramaikan suasana. Odong-odong juga lebih ramah lingkungan karena tak mengeluarkan gas buang layaknya kendaraan bermotor.

Pertanyaannya, masih eksiskah odong-odong saat ini, atau mulai terkalahkan kereta mini yang bermesin sepeda motor ?

Selamat memilihkan hiburan terbaik untuk anak. (anr)

source: bekasimedia.com
foto: agusnizami.com

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner