Waspadai LGBT Sebagai Perang Asimetris | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 21 Maret 2016

Waspadai LGBT Sebagai Perang Asimetris

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan agar masyarakat sangat boleh jadi LGBT yang marak belakangan ini merupakan bagian dari perang asimetris untuk melemahkan bangsa dan negara Indonesia. Karenanya pemerintah dan rakyat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya LGBT ini.

"Perlu ada undang-undang anti-LGBT," kata Hidayat dalam acara talkshow parenting "Tentukan Sikap Kita Hadapi Penyimpangan Seksual (LGBT)" di Pasar Minggu,  Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Hidayat mencontohkan Rusia. Negara Beruang Putih ini menganggap LGBT sebagai perang asimetris. Perang asimetris adalah perang untuk melumpuhkan negara ltanpa menggunakan keuatan militer. Cukup dengan melemahkan atau merusak moralitas rakayat negara bersangkutan.

"Rusia saja yang tidak punya Pancasila melarang LGBT. Kita yang punya Pancasila seharusnya juga punya UU Anti-LGBT. Karena LGBT itu bertentangan dengan Pancasila.

Namun demikian Hidayat gembira, kesadaran masyarakat tentang bahaya LGBT makin meningkat belakangan. Ini karena bahasan dan pemberitaan yang begitu masif di  forum-forum diskusi dan media. 

"Ini membuat keluarga makin sadar dan menjaga anggota keluarga dari serangan LGBT," kata Hidayat 

Lebih lanjut Hidayat mengatakan, membentengi keluarga dari bahaya seperti LGBT itu penting untuk kesalamatan bangsa Indonesia.

"Semua pihak punya peran untuk menolong lingkungan dari serangan LGBT. Selamatkan diri dan keluargamu dari api neraka," cetusnya.

Dalam acara yang diadakan oleh Rumah Keluarga Indonesia (RKI) tersebut,  Hidayat menyampaikan, seluruh agama melalui majelis-majelis agama menyebut LGBT adalah sesuatu yang dilarang.

"Ketuhanan Yang Maha Esa cukup menjadi dasar kuat untuk itu. Orang jawa bilang ceto welo-welo  (terang benderang -Red)," katanya.

Agama apa pun,  katanya,  termasuk Islam juga melarang melakukan tindakan semena-mena terhadap pelaku LGBT.

"Negara atau pemerintah yang harus mengambil tindakan,  bukan masyarakat awam atau kita yang melakukan hukuman," ujarnya. (MBK/tajuk.co)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner