EROPA dan Rusia meluncurkan pesawat ruang angkasa pada hari Senin (14/3/2016). Peluncuran ini dilakukan dalam misi bersama kedua negara untuk mengetahui tanda-tanda kehidupan di Mars dan membawa manusia melakukan penerbangan ke planet merah itu.
Dilansir The Star, Selasa (15/3/2016), pesawat, yang merupakan bagian dari program ExoMars, diluncurkan dari pelabuhan antariksa Baikonur di Kazakhstan pada papan roket Proton. Peluncuran ini juga untuk menyelidiki atmosfer gas seperti metana, bahan kimia di bumi yang sangat terikat kehidupan.
“Mengapa kita begitu tertarik pada Mars? Kami berusaha untuk memahami bagaimana asal kehidupan di tata surya kita,” ujar Pascale Ehrenfreund, ketua badan antariksa DLR eksekutif Jerman, saat acara peluncuran yang diselenggarakan oleh European Space Agency.
Para ilmuwan percaya metana bisa berasal dari mikro-organisme, yang disebut metanogen. Selain itu, gas meninggalkan beku di bawah permukaan planet, atau beberapa organisme penghasil metana masih bertahan.
Penjelasan lain untuk metana di atmosfer Mars bisa diproduksi oleh fenomena geologi, seperti oksidasi besi. Pesawat ruang angkasa akan menyebarkan pendarat yang akan menguji teknologi.
“Saya yakin dalam 20 tahun atau 30 tahun saat akan datang ketika manusia akan pergi ke planet ini,” demikian Thomas Reiter, direktur Human Spaceflight dan Robotic eksplorasi di lembaga Eropa. [ry/islampos]
Posting Komentar