Inilah Pandangan Agama-agama terhadap LGBT | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 11 Februari 2016

Inilah Pandangan Agama-agama terhadap LGBT

BANYAK pakar mengatakan, LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) bukanlah semata permasalahan orientasi seksual, tapi merupakan penyimpangan terhadap perilaku seksual.
Sementara itu pemuka agama berpesan, seorang yang berpotensi sebagai LGBT adalah ujian dari Tuhan. Tetapi mereka harus berusaha semaksimal mungkin agar tidak sampai menyalurkan hasrat seksualnya yang menyimpang dari ajaran agama.
Ternyata bukan hanya Islam saja yang melarang perilaku menyimpang LGBT, agama lain juga memiliki pandangan yang sama. Berikut ini adalah pandangan agama-agama terhadap LGBT, seperti yang ditulis dalam buku berjudul “Membongkar Rahasia Jaringan Cinta Terlarang Kaum Homoseksual” (Penerbit Hujjah Press).


Pandangan Kristen
Dalam ajaran Kristen disebutkan, bahwa segala praktik seksual yang menyimpang dianggap sebagai perbuatan keji. Bibel menyebutnya sebagai ibadah kafir yang lazim dikenal dengan nama “pelacuran kudus”. Ajaran Kristen sangat mengutuk dan mengecam pelakunya, karena bertentangan dengan moral.
Dalam Perjanjian Baru, Paulus mengingatkan, bahwa praktik homoseksual adalah sebagian dari bentuk kebejatan moral dunia lafir, darimana  orang-orang Kristen sebenarnya telah dibebaskan dan disucikan oleh Kristus.
“Karena itu Allah menyerahkan mereka pada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar (Roma 1:26).
“Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam birahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dank arena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. (Roma 1:27).
Selain itu disebutkan pula bahwa pelaku homoseksual diancam hukuman mati. Dalam Imamat 20:13 disebutkan: “Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.”
Tentang peristiwa Sodom dan Gomorah di dalam Kitab Kejadian disebutkan: “Sesudah itu berfirmanlah Tuhan: “Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Comora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. (Kejadian 18:20). Kisah Lot (Luth) dengan kaumnya yang homoseksual juga dijelaskan dalam Kitab Kejadian 19: 4-8.

Pandangan Katolik
Pada tahun 2005, Paus Benekdiktus XVI menegaskan, bahwa Gereja Katolik melarang pernikahan sesama jenis dan menentang aborsi. Sikap ini disampaikan menjelang referendum di Italia soal reproduksi dan inseminasi buatan. Meskipun banyak pastor yang terjerat skandal homoseksual, Paus tetap bersikap tegas terhadap masalah homoseksual.
Pada 18 Juni 2005, lebih dari 500.000 umat Katolik berkampanye didukung sekitar 20 Uskup senior untuk menentang hukum baru di Spanyol yang mengesahkan perkawinan sesama jenis.
Meskipun mayoritas Katolik, Spanyol adalah negara ketiga yang melegalkan pasangan homoseksual setelah Belanda dan Belgia. Mayoritas kaum Katolik di Spanyol tanpanya tidak menggubris larangan Paus.Prinsip sekuler-liberal telah menjerumuskan perilaku masyarakatnya.

Pandangan Islam
Dalam Al Qur’an, pelaku homoseksual disebut sebagai orang yang melampaui batas. “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia. Dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. As-Syu’araa: 166).
Jabir meriwayatkan, “Sesungguhnua yang paling aku takuti (menimpa) umatku adlah perbuatan kaum Luth.” (HR. Ibnu Majah). Dan Ibnu Abbas meriwayatkan, “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali)”. (HR. Nasa’i).

source: islampos.com

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner