Gema Pembebasan, KAMMI, dan BEM FH Unlam Gelar Diskusi | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 22 Desember 2015

Gema Pembebasan, KAMMI, dan BEM FH Unlam Gelar Diskusi

BERITABANJARMASIN.COM - Tahun 2015 sebentar lagi akan terlewati, begitu banyak peristiwa dan kejadian yang sudah terjadi diranah politik, sosial dan budaya. Baik yang terjadi di banua dan Indonesia pada umumnya.

Momen inilah yang diambil oleh Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Kalimantan Selatan yang Selasa (22/12/2015) sore mengadakan diskusi. Diskusi juga mengundang narasumber dari KAMMI PD Banjarmasin, dan BEM FH Unlam dengan mengangkat tema "Refleksi Akhir Tahun 2015: Indonesia Semakin Menderita dan Terjual" di depan halaman sekretariat BEM Unlam.

Diskusi itu di mulai dari pemaparan Ariyanto, Ketua BEM FH Unlam yang menyampaikan bahwa dari segi penegakan hukum selama 2015 ramai masyarakat dan juga netizen membicarakan tentang revisi UU KPK yang di pandang melemahkan KPK secara institusi. Polemik itu, kata Ari masih bergulir hingga sekarang walaupun KPK sudah mendapatkan komisioner yang baru. "Kami harapkan semoga dengan kepemimpinan baru wajah pemberantasan korupsi semakin baik," katanya.

Hal lain disampaikan oleh Reyhan perwakilan dari PW Gema Pembebasan Kalsel bahwa kasus Freeport sudah menyita perhatian publik, Indonesia menurutnya harus bisa mengelola sumber daya alam sendiri, dan tidak tergantung dari asing.

Sementara itu, Erfa Redhani perwakilan dari PD KAMMI Banjarmasin mengatakan rezim saat ini perlu dievaluasi, sebab nawacita yang dijanjikan waktu kampanye belum terealisasi dengan baik. "Ironis melihat maraknya kasus intoleransi di indonesia sepanjang tahun 2015," cetusnya.

Diskusi sore tadi diakhiri kesimpulan yang sama bahwa dari ketiga narasumber sepakat memang harus ada gerakan nyata dari gerakan mahasiswa untuk terus mengawal dan mengkritisi segala kebijakan dari pemerintah. [ary/sip]

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner