Sastrawan Banjarbaru Beri 'Wejangan' di UIN Walisongo | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 27 November 2015

Sastrawan Banjarbaru Beri 'Wejangan' di UIN Walisongo

SEMARANG – Sastra tidak hanya dipelajari oleh akademisi kampus pada jurusan sastra, namun siapa saja yang memiliki komitmen pada dunia sastra. Hal inilah yang mendasari Kelompok Pekerja Teater (KPT) Beta UIN Walisongo berkomitmen menjadi bagian untuk menularkan virus sastra kepada para mahasiswa. Komitmen tersebut terwujud dalam obrolan sastra di Gedung Q Kampus 2 FITK UIN Walisongo Semarang, Kamis (26/11) malam.

Menghadirkan sastrawan Banjarbaru Kalimantan Selatan Ali Syamsudin Arsi dan Agustina Thamrin. Pegiat sastra Syarief Rahmadi dari Kumandang Sastra dan Imam Subagyo pengurus Dewan Kesenian Jawa Tengah yang juga aktif di Kumandang Sastra. Dan juga Lukni Maulana sesepuh dari Teater Beta dan inisiator acara obrolan sastra RIC Karya Kota Semarang.

Ali Syamsudin Arsi mengatakan kita menyadari bahwa untuk memiliki kecintaan terhadap sastra, salah satunya dengan banyak membaca dan mulai memiliki kegemaran untuk menulis karya sastra. "Maka saya menciptakan metode menulis berpindah tangan yakni seseorang menulis bebas. Lalu tulisan itu ditukar dengan kawan secara acak dan semua membaca bersama dengan gerak tubuh di ruang sempit tanpa harus saling berbenturan," katanya.

Sastrawan dari Banjarbaru yang baru saja mendapatkan penghargaan sastra Ubud Writers and Readers Festival ini memberikan pembebasan untuk menulis sastra, tanpa harus terperangkap dengan diksi, rima maupun personifikasi.

Melalui pembebasan dan tentunya memiliki kepekaan persoalan di sekitar kita diharapkan memiliki kegemaran menulis lalu dapat melahirkan karya sastra.

Lain lagi dengan Agustina Thamrin yang lebih menekankan pada olah vokal, ia memberikan pembelajaran vokal kepada mahasiswa. Begitupun Imam Subagyo yang lebih dahulu mencintai dunia perfilman, ia mengatakan banyak komunitas film bisa membuat film, namun sangat lemah dalam menulis sekenario ataupun naskah film. Oleh karena itu selayaknya mulai belajar sastra untuk dapat membuat naskah film yang luar biasa, karena dalam karya sastra menyajikan ketelitian dan unsur keindahan serta daya imanjinasi yang kuat. (rilis)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner