Rumah Banjar Palimbangan di Martapura | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 19 November 2015

Rumah Banjar Palimbangan di Martapura

Palimbangan adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Di zaman Kesultanan Banjar rumah Tipe ini digunakan sebagai hunian para tokoh agama (Islam) dan para Alim Ulamanya.

Bumbungan atap rumah Palimbangan pada rumah induk memakai atap pelana dengan tebar layar yang disebut Tawing Layar. Jika memakai anjung maka atapnya juga menggunakan atap pelana dengan Tawing Layar. Pada teras/emper depan ditutup dengan atap sengkuap (atap lessenaardak) yang disebut atap Sindang Langit. Atap Sindang Langit ini menerus ke emper samping sampai di depan Anjung membentuk atap pelana yang sangat lebar.

Rumah Palimbangan ini mempunyai perbedaan dengan tipe lainnya antara lain pada bentuk atap dan ornamen ukiran yang dipakai. Ruang paluarannya beratap pelana dengan hiasan layang-layang di puncak gunungannya. Atap sindang langit untuk surambi juga diteruskan ke samping sehingga membentuk jurai (jurai luar). Atap ini bertemu atap sindang langit pada anjungnya.

Contoh rumah Palimbangan memakai anjung beratap pelana adalah rumah Palimbangan yang terdapat di Kelurahan Pasayangan, Martapura, Kab. Banjar.
Ciri-cirinya :
Anjung memakai atap pelana dengan Tawing Layar yang menyambung dengan atap emper samping dan emper depan (Sindang Langit)
Tubuh bangunan induk memakai atap pelana/(bahasa Banjar : atap balai laki) yang menutupi serambi pamedangan.

Bentuk bangunan lebih besar dari rumah Balai Laki.
Pada Surambi Sambutan terdapat 6 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap yang disebut atap sindang langit yang diteruskan ke emper samping kanan dan kiri dengan beberapa buah pilar tambahan.
Pada dinding sisi depan yang disebut Tawing Hadapan terdapat 1 pintu masuk yang disebut Lawang Hadapan.

Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar Kandang Rasi.
Tangga masuk lurus dari arah depan atau menyamping dari kiri kanan dengan jumlah trap ganjil.
Atap anjung diteruskan ke arah depan menyambung atap sindang langit (karbil).

Lawang (pintu) Tawing Halat (dinding tengah) berjumlah 2 buah.
Kadang-kadang ruang anjung diganti dengan "Ambin Sayup" yang beratap pelana dengan pintu masuk samping menjadi semacam pavilyun.
Ada kemiripan dengan rumah Jawa tipe "Kampung Dara Gepak"/rumah "Kampung Lawakan".
Ruangan yang berturut-turut dari depan ke belakang
Teras yang disebut Palatar Sambutan
Serambi yang disebut Pamedangan
Ruang Tamu yang disebut Ambin Sayup/Paluaran
Ruang Dalam yang disebut Ambin Dalam/Palidangan dengan dua anjung kiri dan kanan.
Ruang Pantry yang disebut Padapuran/Padu.

source: http://www.disbudparpora.banjarkab.go.id
 

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner