Gangan Paliat Khas Urang Tabalong | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 17 November 2015

Gangan Paliat Khas Urang Tabalong

Kalimantan selatan merupakan daerah yang mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari kesenian, makanan, pakaian, kesenian, bahasa, mata pencaharian, dan sebagainya yang berbeda dan mungkun saja tidak dimiliki oleh daerah lain yang ada di Kalimantan selatan.Kalimantan selatan khususnya daerah Tabalong mempunyai makanan khas yang tidak kita jumpai didaerah lain yang ada diKalimantan selatan ini.


Salah satu masakan khas urang tabalong yaitu GANGAN PALIAT. Gangan paliat dijadikan sebagai masakan khas urang Tabalong, dimana asal masakan yang sesungguhnya ini dari desa KELUA.
Gangan paliat dibuat dengan bahan utamanya adalah ikan baung, dengan rempah-rempah seperti garam, gula, dan penyedap rasa lainnya.Bumbunya bawang merah, jahe, kemiri, dan kunyit, bumbu dihaluskan, kemudian ditumis dengan sedikit minyak sampai menimbulkan bau harun yang khas dari bumbu tadi.

Masukkan ikan baung yang sudah dibersihkan kemudian masukkan santan kental yang sudah disiapkan.Didalam penghidangan, biasanya gangan paliat ditambahi dengan lalapan yang terdiri atas kacang panjang, daun singkong, dan sambal terasi.

Didalam gangan paliat yang ikan utamanya adalah ikan baung, bisa juga digantikan dengan IKAN GABUS, IKAN TAUMAN bahkan bisa juga diganti dengan udang. Gangan paliat merupakan hasil dari sebuah ide , dan untuk menjadikan masakan tersebut menjadi ciri makanan khas daerah. Ide masakan ini bisa bermacam-macam tergantung pada kreativitas dari sipembuat masakan ini.
Tidak hanya gangan paliat saja yang terkenal di Kalimantan selatan, masih banyak lagi makanan yang menjdi ciri khas daerah, seperti ketupat Kandangan, apam barabai, dan itik panggang dari Amuntai.

Contoh- contoh masakan diatas belum seberapanya, masih banyak lagi masakan khas dari daerah Kalimantan selatan. Pada gangan paliat penyajiannya pun beraneka ragam, di desa Kelua sendiri warung yang khusus menjual masakan ini bukanya dari jam 10.00, dan masih jarang sekali dijual oleh urang banjar, dan biasanya dijual dipasar-pasar tradisional, seperti yang ada dipasar murung pudak dan hanya dijual pada hari minggu saja.

Dari sekian orang yang berdagang gangan paliat di kabupaten Tabalong ini, hanya ada 2 tempat yang terkenal yaitu di Tanjung( pasar murung pudak), dan di Kelua. Tempat berjualan mereka pun rata-rata dengan lesehan, karena ditempat itu kita tidak akan menemui kursi, di situ hanya ada meja dan beratapkan tenda. Dilihat dari tempatnya yang dibilang sangat-sangat sederhana ini, tidak dipungkiri penikmat gangan paliat banyak juga yang berasal dari daerah luar kabupaten Tabalong. Ketika ditanyakan hal ini kepada si pedagang mereka menjawab ada pengunjung asal Amuntai yang sengaja datang ke warung mereka hanya untuk menikmati masakan paliat ini, mereka mengaku bahwa gangan paliat yang ada di Kelua ini jauh lebih enak dibandingkan yang ada di daerah mereka.

Setiap daerah memiliki sesuatu yang khas bisa berupa masakan, minuman, tanaman dan sebagainya. Tetapi, kekayaan khasanah budaya itu terkadang tak diketahui publik
sehingga hanya segelintir orang merasakan keberadaan Lalu, apa pula yang disebut gangan Paliat?
MENYIMAK kata gangan dalam Bahasa Banjar, maka pengertianya dalam Bahasa Indonesia adalah sayur. Membayangkan gangan, yang terlintas di benak tentu menu tambahan pelengkap makan. Nah, perihal nama gangan Paliat ini diambil dari nama khas masakan Tabalong, berasal dari Desa Paliat, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.

Desa Paliat sendiri berjarak sekira 18 Km dari ibukota Tabalong, Kota Tanjung dan memakan waktu sekira 20 menit perjalanan normal.
Umumnya, pemilik warung gangan Paliat adalah warga Desa Paliat. Namun, mencari masakan gangan Paliat tak perlu lagi ke Desa Paliat. Karena penjual masakan itu sudah menyebar di Kabupaten Tabalong. Seperti dilakoni Hj Mariam warga Desa Paliat RT 2, yang berjualannya Jumat dan Sabtu di kawasan Terminal Transit Regional Desa Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, sedangkan Sabtu sampai Kamis di Pasar Kelua, lalu Senin di Tamiyang Layang, Kalimantan Tengah.
Ditemui di lokasi berjualannya di samping Mal Thaybah kawasan terminal Mabuun, Ny Mariam didampingi sang suami Hj Zainuddin menceritakan, dia pernah mengikuti pameran dagang bertajuk The 5 Th SMEs’CO Festival gelaran Departemen Perindagkop, di Jakarta Convention Center dan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Yang menggembirakan, selama pameran pada 12-14 April 2007, Kabupaten Tabalong dengan menampilkan gangan Paliat mampu menarik perhatian pengunjung. Kalau kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan menonjolkan barang khas daerah masing-masing, justru gangan Paliat terlihat lebih diminati.
“Siang hari kan pada lapar. Jadi, gangan Paliat diserbu pengunjung bukan hanya warga Banjar. Seorang warga Jakarta, Ahmad Faruk, pemilik restoran khas Indonesia di Singapura, mengajak kerjasama untuk membawa gangan Paliat ke Singapura,” kata Ny Mariam.

Dikatakan suami Mariam, H Zainuddin kepada penulis yang sempat mencicipi dan merasakan gurihnya gangan Paliat sambil duduk lesehan, ketertarikan Ahmad Faruk disebabkan gangan Paliat mempunyai citra rasa nikmat dan hieginis. “Dia cenderung memilih penganan tidak berbau unsur kimia. Nikmat tidak berkurang tapi tinggi nilai kesehatannya. Kendati berlemak tapi diimbangi asam kuit yang mampu mengurangi masalah lambung atau gangguan pencernaan,” bebernya.

Seperti apa sih gangan Paliat? Bumbu makanan itu 80 % terbuat dari kunyit dicampur santan kental dan asam kuit. Bumbu lainnya, kemiri, laos, daun serai, cabe merah, bawang merah. Ditambah penyedap rasa, air, garam, ikan basah semisal baung, patin, pipih, haruan, udang dan lain-lain.
Cara membuat? Potong kecil kunyit dan laos, sangrai hingga kering. Lalu, ulek halus kunyit, laos, kemiri dan cabe merah, rebus matang dengan daun serai. Berikutnya, potong ikan sesuai kebutuhan, cuci ikan bersama asam kuit hingga bersih, rebus santan sampai mendidih, masukkan bumbu dan ikan beserta bawang merah (sudah dirajang), aduk merata biarkan kembali mendidih. Angkat dan peraskan asam kuit sebiji. Masakan pun sudah siap dihidangkan

(sumber: http://urangwayau.blogdetik.com | http://tabalongkab.go.id )
image: humas.tabalongkab.go.id

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner