BANUAONLINE.COM - Indonesia saat ini menghadapi ancaman tiga
perang baru, yakni perang sumber daya alam, perang mata uang, dan perang
dunia maya (cyber). Jika tidak diantisipasi dengan baik, ketiganya
dapat merugikan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
Menurut Suripto, dua pihak yang menonjol dalam perang sumber daya alam adalah antara AS dan China. Hal ini harus diantisipasi dengan baik, karenanya tata kelola sumber daya alam harus benar-benar untuk kepentingan masyarakat.
“Lembaga advokasi sosial seperti PAHAM ini harus bisa mengawal kepentingan publik tersebut," paparnya seperti dilansir dari Tajuk.co.
Perang mata uang atau currency war juga tak boleh diremehkan, karena berkaitan langsung dengan ketahanan perekonomian Indonesia. Nilai mata uang Indonesia saat ini semakin merosot.
“Ini pertanda kita kalah strategi. Bisa jadi kita kalah perang untuk saat ini," tutur Suripto.
Dan ketiga adalah perang dunia maya atau cyber war, yang dilakukan melalui karingan internet. Perang ini sangat luar biasa pengaruhnya, suatu bangsa yang diserang oleh cyber war akan lumpuh.
Contohnya pada Perang Teluk, mengapa Irak cepat menyerah, hal ini terjadi karena AS bisa melumpuhkan seluruh jaringan komunikasi Irak. Sehingga jaringan pertahannya macet, dan tidak jalan. Pada tahap ini, serang melalui cyber akan dilakukan terlebiha dahulu barulah kemudian dilakukan serangan melalui kekuatan militer.
Suripto mengingatkan agar tiga hal ini diwaspadai untuk menjaga pertahanan negara. "Sayang pemerintah Indonesia masih kurang mewaspadai ketiga hal ini, justru yang diwaspadai hanya isu-isu pinggiran," pungkasnya. (ROZ)
Posting Komentar