Mesjid Tertua Nusantara di Banjarmasin | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 30 Januari 2015

Mesjid Tertua Nusantara di Banjarmasin


Di kampung Kuin baulah masigit, Mesjid Sultan Suriansyah dibari ngaran...” (lirik lagu Pangeran). Mendengar lagu yang diciptakan oleh Anang Ardiansyah tersebut, kita akan teringat dengan Mesjid Sultan Suriansyah yang menjadi bukti sejarah adanya Kerajaan Banjar di Kalsel.

Saksi Kejayaan Kerajaan Banjar Dahulu Kala
  
Menyusuri Sungai Kuin Alalak Banjarmasin yang menuju ke Pasar Terapung, sudah pasti akan melewati sebuah bangunan mesjid bersejarah di Kalimantan Selatan. Mesjid berarsitektur mirip dengan pola ruang dari arsitektur Mesjid Agung Demak tersebut memang menjadi sebuah bangunan yang menjadi saksi, bagaimana Kerajaan Banjar dan Banjarmasin dari masa ke masa.

Google
Berdasarkan beberapa data sejarah, diperkirakan usia masjid ini sudah mencapai angka 450 tahun dan termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin, Mesjid Sultan Suriansyah memang menjadi tempat tujuan.

Karena jika ingin menuju Pasar Terapung, biasanya wisatawan memilih memulai perjalanan dengan kelotok (baca: perahu motor) di dermaga sungai depan mesjid ini. Mesjid Sultan Suriansyah atau yang dikenal juga dengan sebutan Mesjid Kuin ini berada di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Salah satu pengunjung bernama Taufik mengatakan, jika ia ingin ke Pasar Terapung, ia selalu datang ke Mesjid Sultan Suriansyah terlebih dahulu. Salat subuh di sana, baru kemudian menuju Pasar Terapung. “Saya kalau ke Pasar Terapung selalu ke mesjid ini. Biasanya sih dengan teman-teman. Salat subuh dulu di masjid, nah baru ke Pasar Terapung. Kalau kesiangan, keburu sepi dan pedagangnya pada bubar,” ujarnya.

Kalau kita dari jalan A.Yani, terus saja menuju jalan S Parman arah ke Unlam Banjarmasin. Ketika menemukan jembatan, belok kiri pada belokan ke dua. Nah kurang lebih 3 Km lagi sudah sampai di Mesjid Sultan Suriansyah. “Gampang saja menuju mesjid ini. Tidak susah kok, paling hanya setengah jam saja dari pusat kota Banjarmasin,” lanjutnya.

Selain menjadi tempat ibadah, Mesjid Sultan Suriansyah ternyata juga membawa berkah bagi para pengemudi kelotok yang melayani perjalanan pariwisata ke Pasar Terapung Kuin dan Pulau Kembang. Tiap setelah salat subuh, terutama pada hari Minggu, para pengemudi kelotok ini sudah datang ke dermaga depan mesjid. Mesjid Kuin merupakan salah satu dari tiga mesjid tertua yang ada di kota Banjarmasin pada masa Mufti Jamaluddin (Mufti Banjarmasin).

Mesjid yang lainnya adalah Mesjid Besar (Mesjid Jami) dan Mesjid Basirih. Mesjid Sultan suriansyah masuk dalam 10 Masjid tertua di Indonesia. Di mesjid ini berbagai acara keagamaan Islam digelar. Mulai dari salat lima waktu berjamaah, salat Jumat, salat tarawih pada saat bulan Ramadan dan salat Idul Fitri dan Idul Adha.

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner