BERITABANJARMASIN.COM - Di tengah boomingnya tempat wisata alam baru, bukit "Telettubies" (rimpi) di Tanah Laut Kalimantan Selatan, ternyata ada sesuatu yang mengancam di baliknya. Bukit hijau bak permadani hijau ini terancam rusak parah jika tak dirawat dan dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.
Sejak Desember lalu bukit Rimpi mulai banyak dikunjungi oleh para pengunjung. Hingga Januari ini sudah nampak perbedaan kondisi bukit ini. Rumput-rumput hijau seperti mulai rusak dan kering karena terlalu sering dijalani. Sehingga mengurani keindahan bukit ini.
Salah satu pengamat pariwisata Kalimantan Selatan, Putra Harkitnas Ardan mengatakan sudah mengamati langsung dan memang ada perubahan dari bukit tersebut. "Rumput-rumput mulai kering dan sampah kadang masih ada berserakan. Ini ancaman serius bagi keindahan tempat ini," katanya (1/2015).
Ia menyarankan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten setempat agar bertindak cepat melakukan pengelolaan serius terhadap wisata alam yang fenomenal di Kalimantan Selatan ini. "Harus ada upaya pengelolaan serius. Jangan sampai sudah rusak baru ribut," harapnya.
Kepada para pengunjung bukit ini dihimbau agar turut menjaga kebersihan dan keasrian tempat ini. Karena bukan tidak mungkin bukit ini akan rusak keindahannya karena ulah oknum pengunjung yang tidak menjaganya. Selamatkan bukit rimpi dangsanak. (stp)
Bahari ini wadah sapi makan, jadi wajar mun banyak t*hi sapi di sana..
BalasHapusWahini wadah manusia bajajalanan, wajarlah mun banyak sampah di sana?
Mun sapi kada baakal, makanya hibak kotorannya di sana. Mun Manusia?
Ciri-ciri manusia maju adalah tertib dalam antrian dan membuang sampah pada tempatnya. Kalau salah satu masih dilanggar atau kaduanya, berarti manusia primitif tu :D
Ups, sorry ulun kapanjangan komentar.
Mun ada nang tasinggung, mohon maaf ai lah ^_^
*urang palaihari*