Menilik Kisah Aktivis KAMMI Kalsel | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 15 Desember 2014

Menilik Kisah Aktivis KAMMI Kalsel


Menjadi aktivis mahasiswa ternyata memiliki tantangan tersendiri. Selain harus pintar membagi waktu, mereka juga ditempa menjadi pribadi tangguh. Bukan hanya hal menyenangkan yang didapat. Selain berhadapan dengan pejabat, mereka juga menghadapi aparat bahkan penjahat.

SYAM INDRA PRATAMA, Banjarmasin.

Berhadapan dengan Aparat, Penjahat, hingga Pejabat

Menurut pemuda asli orang Tabalong ini, ia sudah aktif berorganisasi menjadi aktivis mahasiswa sejak awal kuliah. Tak mau tinggal diam dengan permasalahan masyarakat di banua, ia memutuskan untuk eksis sebagai aktivis mahasiswa. Kini ia sudah lulus sebagai sarjana S1 dan melanjutkan ke pascasarjana.

Pemuda ini bernama Laifvan Suffi Irwani, dia adalah jebolan pondok pesantren Darul Istiqomah, Hulun Sungai Tengah (HST). Setelah mondok, dia melanjutkan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin. Dari kampus ini ia kemudian mendalami betul pemikiran pergerakan mahasiswa. Lalu kemudian bergabung dengan organisasi ekstra kampus, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Ia menceritakan dengan ikut berorganisasi membuat dirinya lebih mandiri dan berpikir luas. Selain itu juga melatih membagi waktu, keberanian, serta kepekaan kepada sesama. Di organisasi ia dituntut untuk bancak membaca, menulis dan berdiskusi untuk memperkuat wawasan. Ini lah kemudian menjadi “amunisi” untuk menganalisa kebijakan publik oleh pemerintahan. “Jika ada yang tak pro rakyat akan kita kritik dan beri solusi. Hal itu bisa dilakukan karena diorganisasi dilatih untuk itu,” kata Laifvan yang kini menjadi Ketua KAMMI Wilayah Kalimantan Selatan.

Bukan hanya hal menyenangkan ternyata yang ia dapat. Pengalaman kurang mengenakkan pun pernah ia rasakan. Saat melakukan aksi protes terhadap kebijakan pemerintah, ia dan kawan-kawannya pernah didatangi oleh sesama aktivis mahasiswa. Namun mereka bertindak anarkis dan membawa gerombolan orang untuk menyerang. “Waktu itu yang menyerang sesama aktivis mahasiswa juga, karena ada kepentingan dengan penguasa mereka menyerang dan membubarkan aksi kami dengan anarkis,” tuturnya.

Selain itu, saat melakukan aksi di lapangan, ia juga sempat bersitegang langsung dengan aparat keamanan, dan sempat pula kena pukul. Namun hal itu, ujarnya, tak membuat dirinya dan kawan-kawan mundur apalagi takut. Pengalaman itu malah membuat mereka semakin kuat dan tangguh. “Biasalah, namanya juga perjuangan,” ujarnya.

Laifvan juga menuturkan, menjadi aktivis mahasiswa juga membuatnya banyak mempunyai sahabat dan jaringan, khususnya para birokrat maupun politisi. Beberapa kali ia mengaku sering menyampaikan masukan maupun kritik secara langsung kepada para pejabat, sehingga tak melulu aksi di jalan.

Diskusi pun kerap dilakukan untuk membuka ruang argumentasi atas permasalahan banua. Ia sering berdiskusi dengan tokoh-tokoh Kalimantan Selatan dan menyampaikan pendapat serta soluis atas permasalahan daerah. Sehingga ini semakin mengasah kemampuan berpikir dan menganalisa suatu permasalahan. “Beginilah aktivis, bukan mahasiswa biasa. Kami terbiasa berpikir dan melakukan gerakan yang tak dilakukan mahasiswa biasa. Kami ikhlas, karena memiliki ideologi yang kami pegang,” tuturnya.

Ia berharap kepada para mahasiswa banua agar tak hanya memikirkan diri sendiri, namun juga harus peka terhadap permasalahan daerah, bangsa dan negara. Menjadi mahasiswa ujarnya, membuat seseorang mampu berpikir dan berkontribusi positif untuk pembangunan bangsa. Bukan hanya mengejar gelar sarjana, namun juga berjuang demi kemajuan peradaban manusia. 

baca terus berita terupdate dari BANUAONLINE.COM, follow twitter @banuaonline.
Baca juga >>  

Walikota Banjarmasin H Muhidin "Diserang" Ombudsman Kalsel : http://www.banuaonline.com/2014/12/muhidin-disurati-ombudsman-kalsel.html

Penyebab kabut asap di Kalsel ternyata 50 Persen dari Perusahaan Perkebunan! >> http://www.banuaonline.com/2014/12/perusahaan-sawit-dalang-kabut-asap.html

Gawat! Sepertiga Wilayah Kalsel "Digulung" Tambang >> http://www.banuaonline.com/2014/12/gawat-sepertiga-kalsel-wilayah-tambang.html

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner